JAKARTA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan tumpang tindih lahan di pabrik kimia Lotte Chemical sudah selesai. Pabrik ini berdiri di lahan area PT Krakatau Steel.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak hari ini yang disaksikan langsung oleh Bahlil.
“Persoalan tanah ini, Lotte mendirikan industrinya di atas HPL (hak pengelolaan) Krakatau Steel, dan sudah diselesaikan,” kata Bahlil di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019).
Bahlil menjelaskan bahwa masalah lahan yang menghambat investasi Lotte Chemical hampir berlangsung selama 3 tahun.
“Persoalan Lotte. Investasinya US$ 4,2 miliar. Persoalan ini sudah mangkrak hampir 3 tahun. Masalahnya persoalan tanah dan perizinan. Ketika kami masuk 14 hari pertama, kerjaan kami adalah bagaimana selesaikan persoalan tanah ini,” jelasnya.
Penandatanganan MoU hari ini untuk menegaskan selesainya permasalahan lahan tersebut. Penandatanganan dilakukan oleh Dirut PT Lotte Chemical Indonesia Kim Yong Ho dan Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim.
“Hari ini hari di mana MoU yang akan jadi landasan hukum untuk penyelesaian masalah Lotte dan Krakatau Steel. Saya katakan ini akhir dari cerita yang tidak rugikan negara tapi juga tidak rugikan investornya, Lotte. Semua dapat untung,” tambahnya. (*/detik)