Tampilkan Budaya Khas Malang, PAC Sukses Pikat Penonton CEC

CILEGON – Penampilan Paguyuban Arema Cilegon (PAC) yang menampilkan Barongan, Bantengan dan Kuda Lumping pada gelaran Cilegon Etnik Carnival (CEC) pada Sabtu (24/8/2019) malam mendapat perhatian lebih dari penonton.

Rahmad, salah seorang penonton mengaku kagum akan menampilan Paguyuban Arema Cilegon yang menampilkan seni dan budaya Malang. Menurutnya penampilan yang disuguhkan sangat menarik dan unik.

“Keren, keren banget apa yang ditampilkan PAC dan sangat menghibur,” katanya singkat di lokasi.

Hal senada juga dikatakan Rusmin, salah seorang penonton asal Serang yang sengaja datang bersama dengan keluarganya hanya untuk menonton penampilan PAC ini.

“Sengaja mas, saya datang dari Serang hanya untuk menonton penampilan PAC, apalagi dalam penampilan ini PAC menggelar atraksi Barongan, Bantengan dan Kuda Lumping, apa yang ditampilkan sama persis apa yang saya lihat di Malang,” katanya.

Kartini dprd serang

Sementara itu Gatot Mei Iriantono selaku Ketua dari Paguyuban Arema Cilegon mengaku sengaja dalam CEC ini menampilkan Barongan, Bantengan dan Kuda Lumping budaya khas malang binaan PAC.

“Ini penampilan kami yang terbaik makanya wajar beribu pasang mata tertuju pada kami dan penampilan kami mendapat perhatian penonton,” katanya.

Dan yang tidak kalah menarik lanjutnya, pada CEC ini pihaknya memberikan cinderamata kepada Walikota Cilegon Edi Ariadi yang menandakan bahwa PAC ada untuk bersinegeri dengan Pemerintah dalam rangka membangun Kota Cilegon.

“Dengan kami memberikan Cinderamata kepada Pak Wali ini menandakan PAC bersinegeri dengan Pemerintah,” ucapnya.

Masih kata Gatot, di setiap event – event besar PAC selalu menampilkan seni budaya khas Malang dan Ia berharap dapat menambah keberagaman budaya di Kota Cilegon.

“Demi memperkenalkan seni budaya khas malang, kami di setiap event selalu menampilkan seni budaya khas Malang, hal ini kami lakukan agar budaya kami dikenal oleh masyarakat Cilegon dan menambah keberagaman seni budaya di Kota Cilegon,” pungkasnya. (*/Red)

Polda