Waduh, Fasilitas Towing pada 3 Kapal Tugboat Milik PT PCM Hilang?

CILEGON – Salah satu perangkat penting di dalam 3 kapal Tugboat Gunung Santri, Cipala dan Luoa milik perusahaan BUMD Kota Cilegon yakni PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM), berupa Towing dikabarkan hilang karena dijual oleh oknum di internal PT PCM tersebut.

Diketahui Towing Tugboat merupakan peralatan yang fungsinya sebagian besar untuk menarik kapal lain. Material Towing berupa besi, memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Karena tidak ada perangkat Towing, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, ketiga Tugboat tersebut dianggap tidak laik beroperasi, bahkan hal ini diketahui saat Sidak Menteri Perhubungan pada peresmian Pelabuhan Warnasari beberapa bulan yang lalu.

“Towing di tiga kapal Tugboat milik PCM hilang kang, waktu ada Sidak Pak Menteri juga katanya kapal itu tidak laik karena tidak ada Towing-nya. Hilangnya Towing itu saat ditaro di gudang, Tugboat itu sendiri ada di KBS dan Indah Kiat sekarang, silahkan saja di cek,” ujar sumber Fakta Banten tersebut.

Lebih lanjut, saat ditanyakan soal penyebab hilangnya Towing tersebut, dirinya mengatakan ada oknum yang sengaja menggelapkan peralatan kapal yang bernilai ratusan juta rupiah itu.

Gerindra HUT Banten

“Hilangnya waktu kapal Tugboat itu nyandar di dermaga PCM terus di lepas, kabarnya sih setelah disimpan di gudang terus Towing dijual oleh oknum di PCM ke lapak,” terangnya.

Kapal Tugboat yang merupakan aset milik daerah Kota Cilegon itu, diketahui menjalin kerjasama dengan Pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) untuk bisnis pemanduan kapal atau untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal untuk bisa sandar di pelabuhan.

Sekretaris Perusahaan PT KBS Dedi Juanda, saat ditanyakan soal keberadaan Tugboat milik PCM yang kini berada di dermaga KBS, pihaknya membenarkan bahwa kerjasama pemanduan kapal dengan PCM sudah berlangsung lama di KBS.

Posco HUT Banten

Namun terkait keberadaan Towing, Dedi mengaku belum mengetahui perihal hilangnya Towing dalam di ketiga Tugboat tersebut.

“Iya benar ada 3 kapal Tugboat milik PCM di dermaga kita (KBS – Red), untuk kerjasama pemanduan kapal. Tapi soal hilangnya Towing saya belum tahu itu,” jelasnya.

Sementara saat dikonfirmasi, Antok Subiantoro Manajer Operasional PT PCM membantah kabar hilangnya Towing pada ketiga Tugboat milik PCM tersebut.

Menurut Antok, soal Towing pada Tugboat, PCM sedang ada proses pergantian karena fasilitas lama dianggap sudah tidak layak.

“Nggak bener itu kang, karena Towing itu sengaja dilepas karena mau diganti, kita sedang ada proses perbaikan. Bukan Towing nya saja yang diganti karena memang usianya sudah tidak layak. Tiga Tugboat itu kan usianya sudah 14 tahun, lebih apalagi yang Gunung Santri lebih tua lagi,” jelas Antok saat dihubungi via telepon genggamnya, Jumat (10/11/2017).

Saat disinggung soal kelayakan Tugboat dengan tidak adanya Towing, pihaknya juga membantah kalau kapal Tugboat masih dinyatakan layak oleh otoritas terkait.

“Ya masih layak, kalau tidak layak pasti dihentikan oleh KSOP sama Polair, jadi Tugboat ini masih layak,” pungkasnya.

Saat ditanyakan soal mekanisme penghapusan aset Towing Tugboat sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014, tentang pengelolaan aset/barang daerah, Akmal Firmansyah, Direktur Operasional PCM, mengaku belum bisa memberikan keterangan.

Akmal mengaku masih di luar daerah dan minta wartawan untuk ketemu pada hari Senin pekab depan.

“Saya lagi ke luar daerah kang ini baru mau ke Bali, nanti harus ke Surabaya juga untuk pesan Towing baru. Soal itu Senin saja ketemu di kantor ya,” ujarnya singkat via telepon genggamnya. (*/Ilung)

KPU Cilegon HUT Banten
Dindik HUT Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien