Nilai Ekspor dan Impor Banten Priode Mei 2023 Naik Tinggi

SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis perkembangan nilai ekspor dan impor Provinsi Banten pada priode Mei 2023. Dalam catatannya, nilai ekspor dan impor tersebut naik di atas 20 persen.
Untuk perkembangan nilai ekspor Banten pada Mei 2023 naik 27,61 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$0,88 miliar menjadi US$1,12 miliar.
Kepala BPS Provinsi Banten, Faizal Anwar dalam keterangan resminya pada Senin, (3/7/2023) menyebut, jika ekspor nonmigas Mei 2023 mengalami peningkatan sebesar 28,09 persen menjadi US$1,10 miliar dibanding bulan sebelumnya.
“Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Mei 2023 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$203,48 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Mei 2023 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$147,71 juta,” ungkapnya.
Ekspor nonmigas Mei 2023 mengalami peningkatan pada semua sektor baik sektor industri, sektor pertanian dan sektor pertambangan dan lainnya. Nilai ekspor Banten Mei 2023 tertinggi melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai US$930,27 juta.
Sementara itu, untuk nilai impor Banten juga mengalami peningkatan pada priode Mei 2023. Di mana naik 23,99 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$2,54 miliar menjadi US$3,15 miliar.
Namun untuk impor migas pada Mei 2023 turun 7,07 persen dari US$601,43 juta pada bulan sebelumnya menjadi US$558,90 juta. Kemudian pada komoditi nonmigas terjadi peningkatan nilai impor sebesar 33,62 persen menjadi US$2,59 milyar apabila dibanding bulan sebelumnya.
“Nilai impor nonmigas terbesar Mei 2023 berasal dari mesin dan peralatan listrik (HS 85) yang mencapai US$525,43 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Mei 2023 adalah Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$392,28 juta,” sebutnya.
Adapun nilai impor menurut golongan penggunaan barang Mei 2023 dibanding bulan sebelumnya seluruhnya mengalami peningkatan nilai pada bahan baku/penolong sebesar US$375,72 juta (19,55 persen), barang modal naik sebesar US$128,83 juta (28,32 persen) dan barang konsumsi sebesar US$104,81 juta (63,92 persen). (*/Faqih)