Pendidikan dan Kesejahteraan di Banten Masih Jadi Permasalahan Utama

DPRD Pandeglang Adhyaksa

SERANG – Sejak berpisah dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000 lalu, Banten dinilai masih menyimpan berbagai persoalan kompleks di sektor pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Riset Daerah (DRD), Prof DR. HM. A. Tihami di hadapan para caleg terpilih dari Partai Gerindra se-Provinsi Banten dalam sarasehan refleksi 74 tahun kemerdekaan Indonesia dan 19 tahun membangun Banten sekaligus bimtek bagi caleg terpilih Partai Gerindra Banten, Senin (26/8/2019), di gedung DPD Gerindra Banten, Kota Serang.

“Dalam konteks pendidikan, tidak ada peningkatan signifikan dari 4 Gubernur. Sejak berdirinya Provinsi Banten pada 2000 lalu, angka rata-rata pendidikan masih belum berbeda jauh saat pemekaran Banten menjadi provinsi,” ucap Tihami.

Padahal menurutnya, berdirinya Provinsi Banten diharapkan bisa mewujudkan cita-cita seluruh masyarakat Banten terhadap ketimpangan dalam pemerataan pembangunan, terutama aspek pendidikan.

“Angka rata-rata pendidikan warga sulit naik, entah apa penyebabnya. Apakah karena disebabkan fasilitas, jalan atau SDM-nya? Tidak ada peningkatan signifikan sejak 4 kali pergantian kepala pimpinan Provinsi Banten,” ungkapnya.

Loading...

Ia pun turut menyoroti kemiskinan yang masih jadi persoalan di Provinsi Banten. Diungkapkan mantan Rektor UIN-SMH Banten ini, masih tingginya angka kemisikinan menjadi bukti bahwa hal itu masih menjadi persoalan di Provinsi Banten yang dianggap memiliki peluang investasi yang besar.

“Tingginya angka kemiskinan, sehingga Provinsi Banten menduduki peringkat ke-5 di tingkat nasional. Padahal peluang investasi di Banten begitu besar, tapi tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat Banten,” ujarnya.

Untuk itu, Tihami pun berharap para caleg terpilih dari Partai Gerindra se-Provinsi Banten dapat menguatkan eksistensi dan meningkatkan kedisplinan serta menjaga koneksitas dengan hati nurani rakyat Banten.

“Karena menjadi wakil rakyat tidak main-main, harus disiplin dalam melaksanakan tugasnya,” tukasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD Partai Gerindra Banten, Desmon J. Mahesa pun meminta kepada para caleg terpilih Partai Gerindra se-Banten mampu memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Provinsi Banten.

“Anggota DPRD terpilih harus bisa memahami setiap persoalan yang ada, jangan ikut-ikutan tidak beres,” tandasnya. (*/Qih)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien