Usai Dipecat Setelah Kerja Sehari, Eks Pegawai RSUD Labuan Ini Aktif Curhat di Medsos Minta Kejelasan Status

 

PANDEGLANG – Eks pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan hasil rekrutmen baru yang dipecat sepihak oleh Panitia Seleksi (Pansel), Iis Nurlina kini aktif meluapkan kekecewaannya di media sosial.

Dia meminta kejelasan akan statusnya usai dipecat hanya melalui telepon, setelah baru sehari bekerja dan tandatangan kontrak.

Melalui akun Tiktok @dwi_iiz, dirinya sangat vokal terus mempertanyakan kejelasan statusnya usai dipecat sepihak oleh Pansel Rekrutmen RSUD Labuan.

“Bagaimana teman-teman, sudah ada informasi dari pihak BKD, dari pihak pansel-pansel atas rekrutmen terkait kami yang sudah dirugikan, sudah dirumahkan, sudah tidak lulus,” ucapnya dalam video yang diunggah lima hari yang lalu, (6/6/2025).

Iis juga mempertanyakan tanggung jawab Pansel yang menjanjikan kejelasan status dan meminta keadilan usai tiba-tiba dipecat tanpa melalui surat yang resmi.

“Bagaimana tanggung jawab pihak-pihak rekrutmen RSUD Cilograng-Labuan, apakah mereka bakal diam saja dan pura-pura tidak tahu, kawal terus kasus ini sampai selesai,” ujarnya.

“Aku akan terus speak up dan bakal terus speak up, karena kami pengen Banten Maju, Pemprov Banten menjadi contoh terbaik untuk pengusaha swasta, bahkan rumah sakit, klinik,” sambungnya.

Bulan sebelumnya di hari Rabu, (28/5/2025), dia juga mengunggah video yang mempertanyakan kejelasan status dan mengungkapkan bahwa dirinya bosan diberikan janji-janji manis oleh pansel.

“Banyak banget yang nanya status-status peserta rekrutmen, masih gak jelas yah teman-teman yang diberhentikan secara sepihak, udah mau satu bulan kami belum diberikan kepastian,” ujarnya.

“Kami selalu diberikan janji-janji manis para orang-orang pemprov, dinas bahkan orang-orang BKD. Kami selalu diberikan janji, hari ini, hari itu, sidang ini, sidang itu, finalnya hari ini, hari itu sampai sekarang belum ada kejelasannya,” tuturnya.

Berkali-kali, dirinya menanyakan hal tersebut, hanya saja, jawaban yang diterima tetap tak memuaskan.

Amdal Mayora Tangerang

“Setiap kami nanya, selalu jawabannya tidak tahu. Pak kami ini diluluskan sama bapak, diberhentikan sama bapak masa jawabannya tidak tahu sih. Lalu kami ini sebenarnya diberhentikan sama siapa? sama setan?” tanyanya heran.

Ia mengeluhkan atas ketidakadilan yang diterima, mengakibatkan dirinya berhenti di tempat kerja sebelumnya.

Ia juga menduga, terdapat banyak titipan rekrutmen yang membuat dirinya akhirnya tersingkir dan berakhir dipecat secara sepihak oleh Pansel.

Info dugaan ada pegawai titipan tersebut berasal dari netizen yang mengirimi pesan melalui medsosnya.

“Semenjak saya viral, banyak yang DM saya, sampai menyebutkan nama-nama pejabat yang bawa-bawa nama orang-orangnya ini, (mereka) tidak lolos di CAT, permainannya (lolos rekrutmen) di akhir,” ungkapnya.

Saat dihubungi via seluler, Iis mengaku diberhentikan secara sepihak pada hari Sabtu, tanggal 3 Mei 2025. Padahal, dirinya bersama kawan senasib diluluskan dan sempat bekerja, bahkan tanda tangan kontrak kerja sudah dilakukan.

Kemudian dalam video yang diupload akunnya tanggal 8 Mei 2025, ia berupaya mengadukan pemecatan sepihak dengan mendatangi kantor Dinas Kesehatan Banten.

“Gak mau kalah sama orang dalam, kami siap menghadap ke seluruh jajaran provinsi,” tulisnya dalam caption.

“Dari jam 2 siang sampai jam 9 malam menunggu untuk penjelasan terkait kasus pemberhentian secara diam-diam,” tulisnya dalam video.

Iis juga mengapresiasi sikap Wagub Banten Dimyati yang siap mengakomodir para peserta yang tak lolos dan dirugikan oleh Pansel.

“Sekelas bapak Wagub aja masih peduli sama kami, masih punya hati,” ujarnya diunggah kemarin, Senin (9/6/2025).

Terpantau dalam akun TikToknya, berisi puluhan video hasil curhatan mengenai rekrutmen pegawai RSUD Cilograng dan Labuan. (*/Ajo)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien