Bisnis Titip Motor di Gang Sempit Lebak Cetak Omzet Ratusan Juta, Kalahkan Gaji Pejabat!
LEBAK– Siapa sangka, sebuah gang kecil di jantung Rangkasbitung, tepatnya di Jalan Hardiwinangun, menyimpan ladang cuan yang tak main-main.
Dari balik pintu pagar tempat penitipan motor, seorang pengusaha lokal bernama Yoga sukses mengantongi omzet fantastis hingga Rp 90 juta setiap bulan.
Berawal dari tarif harian yang hanya Rp 5.000, tempat penitipan milik Yoga kini menjelma jadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan.
Ia mengelola enam titik lokasi penitipan, masing-masing mampu menampung sekitar 100 unit motor.
“Dari satu lokasi saja, kami bisa meraih penghasilan bulanan hingga Rp 15 juta. Kalau semua digabung, totalnya bisa mencapai Rp 90 juta,” ujar Yoga saat ditemui di lokasi usahanya, Minggu (17/5/2025).
Menurutnya, pelanggan datang dari berbagai daerah seperti Lebak Selatan hingga wilayah dalam kota Rangkasbitung.
Umumnya, mereka yang menitipkan motor adalah pekerja yang rutin bolak-balik ke Jakarta.

“Mayoritas pelanggan adalah perantau yang bekerja di luar kota, dan mereka butuh tempat aman untuk simpan kendaraan,” kata Yoga.
Ia mengakui bahwa hari kerja adalah momen emas bagi usahanya. Sementara saat akhir pekan atau libur nasional, jumlah pelanggan cenderung menurun.
“Kalau hari biasa, tempat bisa penuh. Tapi libur panjang biasanya agak sepi, jadi pendapatan juga menyesuaikan,” tambahnya.
Tak hanya memikirkan omzet, Yoga juga menanggung sejumlah biaya operasional.
Setiap hari, ia harus menyetor antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu kepada pengelola parkir, di luar gaji karyawan dan biaya perawatan bangunan.
Warga sekitar pun merasa terbantu dengan keberadaan layanan ini. Salah satunya, Yahi, warga Rangkasbitung yang kerap menitipkan motornya saat harus pergi bekerja ke ibu kota.
“Tempatnya aman dan biayanya juga masuk akal. Saya sudah langganan lama di sini,” tutur Yahi singkat.
Dari kisah sederhana ini, terbukti bahwa peluang usaha bisa datang dari hal yang tampak remeh.
Bahkan, tak sedikit yang menyebut, penghasilan Yoga dari bisnis penitipan motor melampaui gaji pejabat daerah. (*/Sahrul).