Doa dan Galang Dana untuk Rohingya, Bupati dan Warga Lebak Kumpulkan Rp252 Juta

LEBAK – Krisis kemanusiaan yang belakangan ini terjadi di Rohingya, Myanmar, yang menimpa penduduk muslim menjadi sorotan warga dunia khususnya negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim termasuk Indonesia.

Berbagai cara dan aksi dilakukan upaya membela muslim Rohingya gencar dilakukan di Indonesia, salah satunya dengan cara mengadakan doa bersama dan juga penggalangan dana.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, mengajak semua masyarakat untuk turut berpartisipasi meringankan beban bagi umat muslim di Rohingya dengan berdoa bersama dan juga mendonasikan dana sesuai dengan kemampuannya.

“Hal ini merupakan momentum yang tepat untuk memupuk kepedulian dan membangun kebersamaan kita sesama umat muslim,” ujar Iti dalam kegiatan doa bersama, Rabu (20/9/2017).

Acara kegiatan tersebut digelar di Masjid Al-A’raf Kota Rangkasbitung, dan dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp 251.910.000 yang akan disalurkan langsung kepada korban muslim di Rohingya melalui Lembaga Aksi Cepat (LAC).

Iti Jayabaya pun menambahkan, bahwa kita sebagai umat manusia yang beradab sudah seharusnya saling berbagi dengan saudara-saudara kita yang terkena bencana kemanusiaan termasuk di Rohingya. Dengan nada yang emosional Bupati Lebak sangat mengutuk atas tragedi yang terjadi di Negara Myanmar tersebut.

“Semua manusia memiliki hak untuk hidup yang tenang dan mendapatkan pelayanan dari pemerintah, akan tetapi Pemerintah Myanmar sudah mencederai rasa kemanusiaan itu,” Ujar Iti.

Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, KH. Pupu Mahpudin, mengatakan, sesungguhnya sesama umat muslim haruslah saling peduli.

Ia pun mengajak kepada ratusan para jemaah yang memadati Mesjid Al-A’raf Kota Rangkasbitung untuk mendoakan muslim Rohingya, dan berharap agar seluruh masyarakat Indonesia untuk senantiasa bersatu padu membantu bagi umat muslim yang ada di seluruh dunia.

“Sesama umat muslim itu adalah satu tubuh, jadi manakala ada umat muslim yang sakit, kita juga harus bisa merasakannya,” ungkap Pupu (*)

Honda