FKUB Lebak Serukan Persatuan Umat untuk Indonesia yang Maju

Dapatkan notifikasi lansung ke perangkat Anda, Klik Aktifkan

 

LEBAK – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak, Ustadz H. Haerudin, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan memperkuat kerukunan serta kedamaian demi mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia.

“Kehidupan akan lebih indah jika kita saling rukun dan damai tanpa ada perpecahan maupun perselisihan,” ujar Haerudin di Lebak, Minggu (26/1/2025).

Kabupaten Lebak yang dikenal dengan keragaman agama, adat, budaya, dan bahasa, hingga kini tetap menunjukkan keharmonisan.

Masyarakat yang religius dan toleran terhadap perbedaan keyakinan hidup berdampingan dengan damai.

Berdasarkan data tahun 2025, Kabupaten Lebak memiliki 1.706 masjid, 1.551 mushola, 5 gereja Kristen, 3 gereja Katolik, dan 1 vihara.

Penduduknya terdiri atas 1.389.372 pemeluk agama Islam, 1.870 Kristen, 1.113 Katolik, 997 Buddha, 82 Hindu, 245 Konghucu, serta 13.945 pengikut aliran kepercayaan.

“Kami optimis keberagaman agama dan tempat ibadah di daerah ini terus berkembang dengan baik,” tambah Haerudin.

Haerudin juga menyampaikan bahwa FKUB sering mengadakan pertemuan dengan para tokoh agama untuk memperkuat tali silaturahmi. Apabila terjadi perselisihan, hal itu selalu diselesaikan dengan damai.

“Sampai saat ini, Lebak tidak pernah mengalami konflik sosial atau gesekan antarumat beragama. Kerukunan yang kuat menjadi kunci kedamaian dan persatuan,” katanya.

Sementara Asisten Daerah (Asda) I Pemkab Lebak, Alkadri, mengatakan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menjaga kerukunan dan kedamaian.

Pemerintah Kabupaten Lebak bekerja sama dengan FKUB, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Agama (Kemenag), serta lembaga lain untuk melakukan pembinaan antarumat beragama.

“Kerukunan di Kabupaten Lebak sangat baik. Masyarakat saling menghormati, bergotong royong, dan membantu tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau adat,” ungkap Alkadri.

Sementara itu, Pendeta Gereja Pasundan Rangkasbitung, Robert, juga menyerukan umatnya untuk memperkuat kerukunan dan kedamaian.

Selama tinggal di Lebak, ia mengaku merasa aman tanpa adanya konflik horizontal.

“Setiap khutbah, saya selalu menyampaikan pentingnya persatuan dan kasih sayang antarumat beragama,” ujarnya.

Robert menambahkan, keberagaman di Lebak adalah kekayaan yang harus dijaga. Melalui persatuan dan kedamaian, masyarakat dapat mencapai kesejahteraan bersama.

“Kami yakin, kasih sayang dan kerja sama lintas agama akan membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia,” pungkasnya.(*/Nandi)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien