Ibu Mariah di Lebak Bertahan di Rumah Nyaris Roboh, Anak Hanya Sekali Terima PIP di 2024
LEBAK – Di tengah keterbatasan ekonomi, Ibu Mariah (34), warga Kampung Dukuh Gunung, Desa Padasuka, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, harus berjuang mempertahankan hidup di rumahnya yang nyaris roboh.
Dinding yang lapuk, atap bocor, dan tiang yang rapuh membuatnya selalu diliputi rasa khawatir, terutama saat hujan deras mengguyur.
Namun, bukan hanya kondisi tempat tinggal yang menjadi perhatiannya, tetapi juga masa depan anaknya.
Meski pemerintah memiliki Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membantu biaya pendidikan, anaknya hanya pernah menerima bantuan tersebut sekali, pada tahun 2024.
Setelah itu, bantuan yang diharapkan tidak pernah datang lagi.
“Anak saya pernah dapat PIP satu kali di tahun 2024, setelah itu sudah tidak ada lagi. Padahal bantuan itu sangat berarti buat biaya sekolahnya,” kata dia kepada Fakta Banten, Kamis (13/2/2025).
“Kalau bantuan sosial paling BPJS doang ya, sisanya belum pernah menerima,” sambungnya.
Kehidupan sehari-hari Ibu Mariah penuh perjuangan. Ia hanya mengandalkan pekerjaan serabutan suaminya Sama (32) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi rumah yang semakin memburuk membuatnya dan keluarga harus ekstra hati-hati.
“Kalau hujan besar, saya sering mengungsi ke rumah tetangga karena takut rumah ini roboh, suami juga kalau misal tidak ada job kuli, untuk makan pernah di bantu tetangga. Tapi kalau rezeki suka ada saja,” katanya lirih.
Kondisi ini pun menjadi perhatian warga sekitar. Titi (45), tetangga Ibu Mariah, mengungkapkan keprihatinannya.
“Kami hanya bisa bantu semampunya. Kalau hujan deras, kami menyarankan Bu Mariah mengungsi ke rumah kami, karena rumahnya sudah sangat memprihatinkan,” tutur Titi.
Sebagai warga yang hidup dalam keterbatasan, Ibu Mariah berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, baik dalam hal bantuan pendidikan untuk anaknya maupun perbaikan rumahnya yang nyaris roboh.
“Saya tidak minta yang muluk-muluk, hanya ingin anak saya bisa terus sekolah dan rumah ini bisa diperbaiki agar kami tidak selalu ketakutan setiap hujan turun,” harapnya.
Warga sekitar juga berharap ada tindakan nyata dari pihak berwenang untuk membantu keluarga Ibu Mariah.
Mereka menilai, program bantuan sosial seharusnya lebih tepat sasaran dan berkelanjutan, agar masyarakat yang benar-benar membutuhkan tidak terabaikan.
Kini, Ibu Mariah hanya bisa berdoa dan berharap ada tangan-tangan dermawan atau kebijakan pemerintah yang berpihak padanya, agar ia dan keluarganya bisa hidup dengan lebih layak. (*/Sahrul).