LEBAK – Ratusan pengendara ojek online Rangkasbitung menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang Gedung DPRD Kabupaten Lebak, Kamis, (16/11/2023).
Dalam aksinya itu, massa menuntut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Orok Sukmana agar dicopot dari jabatannya.
Diketahui, massa berunjuk rasa lantaran merasa keberatan atas adanya kebijakan parkir elektronik (e-parking).
Namun, masih adanya pungutan liar parkir di pasar yang memberatkan para ojek online dan pembeli.
Koordinator Aksi Fahri, mengatakan kedatangannya beserta massa aksi ojek online ke gedung DPRD Lebak karena keberatan tentang penerapan parkir elektronik di Pasar Rangkasbitung.
“Kami sangat keberatan, soalnya setiap jam kami keluar masuk pasar antar jemput penumpang, coba kalo lebih dari 10 kali antar jemputnya udah berapa ribu tuh bayar parkir masuk pasar,” kata Fahri dalam orasinya.
“Kadisnya kalau tidak becus ngurus pasar Rangkasbitung mundur saja atau dicopot,” ungkapnya.
Dirinya mengaku sudah berupaya untuk mengajukan member (pembayaran perbulan) sebesar Rp.10.000 kepada Disperindag Lebak.
Tujuannya, agar dapat meringankan semua ojek online yang keluar masuk Pasar Rangkasbitung setiap harinya. Namun, permohonannya itu diabaikan oleh Disperindag Lebak.
“Belum sama sekali ada respon dari Disperindag Lebak, itu saja tuntutan kita mah, mohon dibuatkan kartu member untuk meringankan para ojek online, dan mohon pastikan kembali tidak ada parkir liar di dalam pasar,” harapnya.
Aspirasi massa itu pun mendapat tanggapan dari Ketua Komisi II DPRD Lebak Rully Sugiharto Wibowo, dirinya menyebut aspirasi para ojek online Pasar Rangkasbitung itu akan disampaikan ke dinas terkait.
“Ia tadi ada teman-teman dari ojek online menyampaikan aspirasi terkait pembuatan member atau pembayaran perbulan supaya meringankan yang keluar masuk pasar dan parkir liar yang di dalam Pasar,” kata Rully. (*/Yod/Aji)
