5 Jenazah Korban Tsunami Dimakamkan di TPU Nini Aki

Dprd ied

PANDEGLANG – Lima Jenazah korban terjangan gelombang tsunami Selat Sunda yang belum teridentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri , pada Jumat (4/1/2019) sekitar pukul 10.31 Wib. telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Nini Aki yang berlokasi di Jalan raya serang, Kampung Kadu Pereng, Kelurahan Cigadung Kecamatan Karang Tanjung.

Kelima jenazah tiba dilokasi pukul 10.00 WIB. Jenazah kemudian langsung dibawa ke liang lahad yang sudah disiapkan. Mereka dikuburkan secara terpisah, dengan masing-masing liang lahad. Prosesi pemakaman pun berjalan khidmat.

Seluruh jenazah dimakamkan secara ajaran agama Islam, dan dipimpin langsung oleh ulama kharismatik Banten, KH. Abuya Muhtadi.

Kabid Dokkes Polda Banten AKBP Nariyana menyebutkan, kelima jenazah tersebut terdiri atas 2 jenazah pria dewasa, 2 wanita dewasa, dan 1 balita wanita. Mereka sudah berada di RSUD Berkah Pandeglang sejak hari kesepuluh pasca bencana tsunami menerjang pesisir Pandeglang.

“TKP kelimanya ditemukan di lokasi berbeda, yakni di TPI Camara, Sumur, Labuan, Carita, dan Tanjung Lesung,” katanya usai pemakaman.

dprd tangsel

Nariyana menerangkan, secara kondisi jenazah kelima korban tersebut masih baik. Bahkan tanda dan sesuatu yang melekat pada tubuh korban juga masih ada.

“Namun hingga kini keluarga yang melapor tidak ada yang cocok atau match dengan jenazah yang ditemukan. Jadi saya tidak tahu, apakah jenazah warga Pandeglang atau non Pandeglang,” jelasnya.

Meski begitu, Polisi sudah mencatat DNA dan ciri-ciri korban. Bahkan DNA jenazah pun sudah dikirim ke Lab DNA Mabes Polri. Apabila nantinya ada masyarakat yang merasa kehilangan, dengan ciri-ciri yang hampir mendekati, diminta untuk berkoordinasi dengan Dokkes Polda Banten.

“Kemudian operasi DVI tetap berlanjut. Apabila ada masyarakat yang merasa kehilangan, dengan ciri-ciri yang hampir mendekati silakan berkoordinasi dengan kami. Nanti kami perdalam Ante Mortem dan kami lakukan pemeriksaan DNA lanjutan apabila ada kemiripan pada keluarga korban,” ungkap Nariyana.

Dia melanjutkan, sejak operasi DVI dilakukan, pihaknya mencatat ada 264 korban meninggal. Namun demikian, hanya 259 jenazah yang berhasil teridentifikasi. Dimana 105 jiwa diantaranya, merupakan warga Pandeglang. Sedangkan sisanya warga non Pandeglang.

“Sebagian besar jenazah yang teridentifikasi adalah orang dewasa, baik pria maupun wanita. Sementara 30 persen hasil identifikasi, tergolong balita. Bahkan terdapat bayi yang baru berusia 23 hari,” tandasnya. (*/Gatot)

Golkat ied