KKN Kelompok 28 UIN SMH Banten Gelar Penyuluhan Stunting di Cikeusik

BI Banten Belanja Nataru

 

PANDEGLANG – KUKERTA (Kuliah Kerja Nyata) kelompok 28 UIN SMH Banten telah mengadakan kegiatan “Penyuluhan Penanganan dan Pencegahan Stunting” bertempat di Kantor Desa Tanjungan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Kamis, (03/08/2023).

Kegiatan tersebut merupakan program kerja unggulan kelompok KKN 28 yang berkolaborasi dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Puskesmas Cikeusik.

Selain itu juga terdapat program pendukung lainnya di bidang pendidikan keagamaan dan sosial.

Antusiasme yang hadir dalam kegiatan tersebut patut diacungi jempol terutama ibu-ibu dari berbagai kampung di Desa Tanjungan.

Ketua Kelompok KKN 28 Slamet Rasyadi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada warga Desa Tanjungan yang hadir.

“Terimakasih kepada warga Tanjungan yang sudah hadir, ini merupakan bukti nyata warga Tanjungan akan kepedulian pentingnya kesehatan terutama stunting, Semoga kegiatan ini sebagai langkah awal untuk mengedukasi akan bahayanya stunting,” ujarnya.

Bidan Heni juga dalam kegiatan tersebut mengungkapkan beberapa penyebab Stunting diantaranya:

1. Kurangnya Gizi karena asupan makanan, diet yang berlebihan tidak sesuai standar

2. Rutin Makan namun kualitas gizi nya tidak memenuhi/seimbang.

3. Sudah berkualitas dan sudah teratur tapi dia (anak) memiliki Penyakit,

Patut diawasi bila anak mengalami batuk-batuk dalam jangka seminggu bisa jadi TBC silahkan cek di Puskesmas terdekat di Desa.

“Setiap anak yang pendek belum tentu stunting namun yang stunting pasti Pendek. Bukan sekedar pendek saja memang sekitar 36% faktor genetik pendek, namun 64% faktor luar ,” ujarnya.

Seraya disampaikan pemateri pada kegiatan ini dari Puskesmas Cikeusik bidang Promkes Desi Susanti untuk pentingnya menjaga kesehatan.

Pijat Refleksi

“Menjaga kesehatan itu penting apalagi stunting, pencegahan stunting dimulai lebih tepat sejak dari hulu, salah satunya sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun atau 1.000 hari pertama kehidupan,” ujarnya.

Ia juga mengajak kepada warga Desa Tanjungan untuk selalu hidup sehat.

Warga Desa Tanjungan sangat mendukung dan mengapresiasi adanya kegiatan tersebut salah satunya Iroh.

“Alhamdulillah kegiatannya sangat bermanfaat sekali bagi kami, semoga kegiatan tersebut tidak hanya sekali diadakan akan tetapi terus berkelanjutan,” ujarnya.

Adapun Penanganan Stunting yaitu

Perbaiki Sanitasi, upaya jaga kebersihan dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

1. Cuci Tangan memakai sabun (mencegah penyakit kuman virus jamur bakteri) dgn Air mengalir

2. Hindari lingkungan dari asap rokok (bayi, balita, lansia)

3. Air bersih sehat (tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau)

4. Memiliki Jamban Sehat, yaitu ada wc, dan sumber air jangan tercemar.

Senada dengan hal tersebut Dosen Pembimbing Lapangan KUKERTA 28, Agus Ali Dzawafi M.Fil.i menegaskan dan mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya acara ini.

“Para mahasiswa berusaha memberdayakan masyarakat terkait Stunting/Gizi, agar setelah mereka pulang terdapat program yg terus berjalan oleh masyarakat, dan saya berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan masyarakat yang sudah hadir,” ujarnya.

Hadir juga dalam acara tersebut Aparat Desa Tanjungan, Korcam PKH Cikeusik Idam S.Pd, Korkab PKH Pandeglang Sulaiman Apandi, S.sy, Pendamping PKH Dian Nurjaman, Puskesmas dan Kader Posyandu.

Selain penyuluhan, acara tersebut juga dirangkai penutup dengan bacakan (makan bersama) di halaman kantor Desa Tanjungan. (*/Red)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien