Komite SMAN 10 Pandeglang Akui Pungut Biaya Perpisahan

Sankyu

 

PANDEGLANG – Ketua Komite Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 10 Pandeglang Cuncun mengakui adanya pungutan sebesar Rp400 ribu per siswa.

Hal tersebut dilakukan karena sekolah tidak memiliki anggaran untuk perayaan perpisahan.

Ia mengatakan, untuk uang Rp 400 per siswa itu bukan pungutan sebutannya tapi sumbangan untuk kegiatan perpisahan.

Adapun isu yang sampai Rp550 ribu sementara untuk make up yang Rp150 ribu itu diluar dari ketentuan Komite.

“Itu sebenarnya bukan pungutan sih tapi lebih pada sumbangan dari hasil kesepakatan kami Komite dan wali siswa, sementara untuk yang Rp150 ribu itu tidak pernah kami bahas itu diluar ketentuan mungkin anak anak saja itumah,” ungkap Cuncun kepada Fakta Banten, Senin, (5/6/2023).

Sekda ramadhan

Ia menjelaskan, mengakui memang sekolah tidak bisa memungut sembarangan dari siswa namun karena ini hasil musyawarah komite dan bentuknya adalah sumbangan hasil dari kesepakatan.

“Kami komite juga tidak tahu berapa keseluruhan jumlah uangnya yang sudah terkumpul namun itu ada di panitia perpisahan. Paling nanti saya akan tanyakan dalam acara evaluasinya setelah acara selesai,” ujarnya.

Sementara itu humas dari SMAN 10 Pandeglang Arip mengatakan bahwa untuk nilai uang dari iuran siswa itu semua sama.

Terakhir yang nilainya Rp150 ribu itu tidak benar, karena untuk make up diserahkan ke masing-masing itu mah tidak diwajibkan.

“Karena direncana kegiatan anggaran sekolah perpisahan tidak ada anggaranya, karena itu kami iuran. Adapun anggaranya saat ini ada di bendahara pelaksana, semua hasil kesepakatan ko,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya bahwa SMAN 10 Pandeglang dikeluhkan sejumlah wali siswa dengan pungutan untuk make up perpisahan. (*/Gus)

Honda