8 Bulan Pimpin Banten, Mahasiswa Nilai Kinerja WH-Andika Masih Abu-abu

Dprd ied

SERANG – Mahasiswa yang tergabung kedalam Komunitas Soedirman 30 (KMS-30) menggelar aksi menanggapi kinerja dari Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) dan Andika Hazrumy.

Aksi yang digelar di depan kampus UIN SMH Banten, Jumat (12/1/2018) siang ini, menyoroti kepemimpinan WH – Andika selama kurun waktu delapan bulan terakhir.

Komunitas Soedirman 30 menilai seharusnya waktu delapan bulan dijadikan ajang untuk membuktikan dan merealisasikan janji dan keseriusan dalam membenahi Banten, dimana pada materi kampanyenya selalu menggembar-gemborkan tentang pembenahan dari sisi pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

Mahasiswa pun menganggap WH – Andika bersikap abu-abu terkait pemberantasan korupsi di Banten, dilihat dari lambat dan ketidak tegasannya WH – Andika dalam menyikapi kasus-kasus korupsi yang dilakukan Direktur RSUD Banten.

dprd tangsel

Komunitas Soedirman 30 pun menyertakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tentang meningkatnya kemiskinan di Provinsi Banten dari September 2016 sebanyak 675,04 ribu jiwa menjadi 699,85 ribu jiwa pada 2017. Mereka pun mencatat angka putus sekolah pada tahun 2017 di Banten mencapai 7.783 orang.

Dari beberapa data yang dihimpun Komunitas Soedirman 30 ini. Koordinator aksi, Fakih Helmi, menegaskan, bahwa kepemimpinan WH – Andika dalam memimpin Banten selama delapan bulan ini belum menampakkan hasil kerja positif yang signifikan.

Mereka pun menolak 10 mega proyek yang akan dititipkan di Banten dalam Perpres nomor 58 tahun 2017 sebagai bagian proyek strategis nasional. Karena dinilai kurang menguntungkan rakyat dan hanya akan menguntungkan segolongan pihak saja.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menekankan kepada WH – Andika untuk segera mewujudkan clean and good goverment di masa kepemimpinannya, dan segera memenuhi janji-janjinya, terlebih pembenahan di sektor pendidikan. (*/Ndol)

Golkat ied