Ada Istri Wapres, Masa Aksi Penolakan Geotermal Padarincang Sempat Tertahan di Jalan Palka
SERANG – Sarekat Perjuangan Rakyat (Sarap) yang tergabung dari unsur Mahasiswa, Pemuda, santri ustadz dan ulama Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, ditahan petugas keamanan di Jalan Palima Cinangka (Palka) saat hendak menyampaikan aspirasi di wilayah Kota Serang, Rabu (14/2/2018)
Massa aksi tersebut berasal dari masyarakat Kecamatan Padarincang yang menolak adanya pembangunan proyek geothermal di wilayahnya karena dianggap akan memberikan banyak dampak negatif, seperti, merusak alam, menyebabkan kekeringan air.
Rendi Muhammad Yani, salah satu massa aksi, mengatakan, ia ingin menyampaikan aspirasi sejak sebulan yang lalu karena ini sudah direncanakan dan masyarakat tidak mau diundur.
“Ada proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di kampung Wangun, sekarang aktivitas sudah membelah gunung, dilakukan penebangan, ada kekhawatiran dari masyarakat karena tanah di bor sedalam 20 meter, itu kawasan zona merah, kawasan rawan bencana,” katanya.
Lanjut Rendi, di perjalanan masa aksi dihadang oleh petugas keamanan karena ada istri Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang datang ke Banten, padahal pihaknya ingin sekaligus menyampaikan agar ia mengetahuinya.
“PT ini perizinannya tidak jelas, sudah banyak alat berat di atas, masa masyarakat ke atas gunung menurunkan alat sendiri,” ungkapnya.
“Karena ada ibu Negara istrinya Jusuf Kalla, Tadinya kami ingin sampaikan ke istrinya Jusuf kalla agar tau di Banten itu ada apa, jadi bukan hanya seremonial saja,” tambahnya.
Saat ini massa aksi sudah diperbolehkan lewat dan menuju kantor gubernur. (*/Dave)