SERANG – Bawaslu Provinsi Banten menghentikan peredaran ‘Tabloid Indonesia Barokah’ sebanyak 1.000 eksemplar yang belum didistribusikan oleh pihak Kantor POS Serang, Kamis (24/1/2019).
Bawaslu masih melakukan kajian terkait adanya dugaan kampanye hitam dan konten hoax soal Pilpres yang dimuat dalam tabloid tersebut. Sehingga peredaran tabloid tersebut dihentikan sementara.
“Hasilnya hampir di seluruh Kantor Pos di wilayah kabupaten/kota sebagian sudah mengirimkan tabloid kepada alamat pengirim, dan sisanya kami sarankan untuk ditahan pengirimannya selama Bawaslu melakukan kajian,” kata Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Banten Nuryati Solapari, Kamis (24/1/2019).
Berdasarkan pemantuan, lanjut Nuryati, didapat masih ada sekitar 10 paket berisi Tabloid Indonesia Barokah atau sekurang-kurangnya 1.000 eksemplar yang belum dikirimkan oleh Kantor POS.
“Pengirimannya ke beberapa kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Serang seperti Cikande, Kopo, Padarincang,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, Tabloid Indonesia Barokah mulai membanjiri wilayah Banten sejak 23 Januari 2019. Tabloid tersebut dikirim menggunakan jasa ekspedisi menuju alamat yang sudah tertera.
Bawaslu Banten juga sudah mengirim surat imbauan sebagai langkah preventif kepada PT Pos Indonesia untuk tidak mengirim sementara tabloid tersebut sampai selesai kajian yang dilakukan Bawaslu RI.
“Bawaslu Banten mengintruksikan kepada seluruh Bawaslu kabupaten/kota untuk segera berkoordinasi dengan PT Pos di wilayah masing-masing terkait penyebaran tabloid tersebut. Hasilnya hampir di seluruh Kantor Pos di wilayah kabupaten/kota sebagian sudah mengirimkan tabloid kepada alamat pengirim,” ucapnya.
Sebagai tindak lanjut, imbuh Nuryati, maka Bawaslu Banten berkoordinasi dengan Gakkumdu dan akan segera melakukan rapat dengan gugus tugas pengawasan yang terdiri dari Bawaslu Banten, KPU Banten dan KPID Banten. Dan tentunya terus melakukan koordinasi dengan Bawaslu RI yang sedang melakukan kajian terhadap permaslahan ini. (*/Okezone)
[socialpoll id=”2521136″]
