SERANG – Jelang Pilkada Kabupaten Serang 2020 mendatang, sejumlah nama mulai bermunculan dan digadang-gadang akan maju dalam kontestasi politik tersebut. Kali ini nama seorang Profesor Riset baru di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Lili Romli yang diisukan akan maju dalam kontestasi demokrasi lima tahunan ini.
Mencuatnya nama Prof Lili Romli ini ternyata juga mendapat respon positif dari sejumlah pihak, yang memberikan dukungannya.
Salah satunya dari tokoh pendiri Provinsi Banten, Haji Embay Mulya Syarif, yang memberikan pujiannya kepada sosok Lili Romli yang dianggap memiliki kapasitas untuk memimpin Kabupaten Serang. Terlebih, menurut Haji Embay, sosok Lili merupakan peneliti ilmu politik dari LIPI yang bakal mempunyai konsep dalam memetakan permasalahan-permasalahan yang ada di Kabupaten Serang.
“Kita butuh orang-orang yang kuat, dalam artian mempunyai wibawa. Orang yang mempunyai wibawa itu orang bersih dan jujur serta tegas,” kata Haji Embay kepada Fakta Banten, Selasa (27/8/2019).
Hal senada dilontarkan Ketua Solidaritas Serang Utara (Setara), Lutfi Nawawi, yang menilai bahwa munculnya nama Lili Romli yang disebut-sebut akan maju pada Pilkada Kabupaten Serang 2020 seolah menjadi angin segar serta harapan baru bagi masyarakat Serang, yang masih berkutat dengan persoalan-persoalan yang tidak terentaskan, seperti persoalan pencemaran lingkungan, pemerataan pembangunan dan infrastruktur.
“Kita butuh sosok pemimpin yang paham permasalahan Kabupaten Serang, punya komitmen bahwa kepemimpinan adalah pengabdian ke masyarakat. Dengan hadirnya Profesor Lili yang mencuat namanya sebagai calon bupati menjadi harapan besar bagi masyarakat Kabupaten Serang,” ungkap Lutfi.
Pun begitu dengan Ketua Ikatan Alumni (IKA) Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas), Agus Munandar, yang mengatakan bahwa sosok Lili Romli memiliki kapasitas untuk mengatasi ketimpangan pembangunan dan pencemaran lingkungan oleh industrialisasi di Kabupaten Serang.
“Profesor Lili punya kapasitas menjadi sosok pemimpin, karena beliau adalah tokoh cerdas,” tutur Agus.
Sementara saat dikonfirmasi awak media, Prof Lili Romli enggan menyatakan secara tegas perihal kesiapan dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Serang 2020.
Prof Lili mengaku masih menunggu respon dari masyarakat dan partai politik.
“Saya serahkan dulu kepada masyarakat, bagaimana respon masyarakat. Partai, kalau ada respon baru saya menentukan,” ucapnya seusai mengisi materi pada kegiatan sarasehan DPD Partai Gerindra Banten, Senin (26/8/2019), di Kota Serang.
Ia menuturkan, kendati dirinya bukan kader dari sebuah partai politik. Namun ditegaskannya, jika pun harus mengikuti kontestasi Pilkada Kabupaten Serang 2020 mendatang, dirinya enggan maju kalau harus melalui jalur independen.
“Yang jelas saya tidak akan maju independen,” ujarnya.
Alumni Universitas Indonesia itu pun mengakui, bahwa saat ini sudah banyak dukungan yang diberikan kepada dirinya untuk mendorong tampil di Pilkada 2020.
“Beberapa organisasi juga banyak yang memberikan motivasi kepada saya,” tukasnya.
Diungkapkan Lili, sebagai putra asli Kabupaten Serang, dirinya menginginkan ada perbaikan secara signifikan terhadap kemajuan tanah kelahirannya yang sampai saat belum menunjukkan kemajuan berarti. Padahal, disebutkan Lili, Kabupaten Serang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.
“Kabupaten Serang itukan daerah tertua di Provinsi Banten, dekat dengan Ibukota Provinsi, harusnya kan mencerminkan perwujudan daerah yang maju, yang sejahtera, yang infrastukturnya terpenuhi semua,” paparnya.
Lebih jauh, Lili menjelaskan terkait maraknya tuntutan pembentukan Serang Barat dan Serang Timur menjadi daerah otonom baru (DOB), hal itu menjadi cerminan dari minimnya pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Serang saat ini. Sehingga dibutuhkan sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
“Tuntutan DOB itu kan karena pembangunan kurang merata. Kan daerah yang menuntut memisahkan itu karena pelayanannya kurang, oleh karena itu perlu kandidat yang akan maju ke arah sana,” tandasnya. (*/Qih)
