SERANG – Puluhan anggota Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI) Provinsi Banten mengikuti perlombaan langkah dansa dalam momen Festival Olahraga Masyarakat (Forprov) Banten ke-1 Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) di Hotel Marbella Anyer, Jum’at (29/11/2024).
Perlombaan yang diikuti oleh peserta dari delapan kabupaten/kota Provinsi Banten dengan berbagai kategori ini mendapat apresiasi dari ILDI Pusat atas kualitas langkah dansa peserta yang dinilai luar biasa.
Para pemenang lomba akan mewakili Banten dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketua ILDI Banten, Siti Ma’ani Nina, mengatakan bahwa kegiatan ini juga mengangkat budaya lokal melalui musik tradisional Banten.
“Komunitas kami mengadakan Porprov ini dengan menggunakan lagu khas Banten seperti Bendrong Lesung, yang mampu membangkitkan semangat olahraga,” ujarnya pada Kamis (30/11/2024).
“Untuk peserta kami melaksanakan kegiatan ini pesertanya dari 8 Kabupaten dan Kota Provinsi Banten,” sambungnya
Sementara itu, Ketua ILDI Pusat, Ambar Sulastuti, turut mengapresiasi kualitas para peserta dari Banten.
“Luar biasa, karena ini baru pertama kali digelar. Saya juga berkunjung ke beberapa daerah dan melihat animo masyarakat terhadap langkah dansa sangat tinggi. Kualitas para peserta di Banten ini sangat bagus,” ungkapnya.
Meski demikian, Ambar mengaku ada yang harus menjadi perhatian, seperti kurangnya partisipasi dari anak-anak dalam olahraga langkah dansa di Provinsi Banten.
Karena itu, Ambar berharap langkah dansa dapat diperkenalkan lebih luas kepada generasi muda, termasuk dijadikan kurikulum pendidikan olahraga atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Ketua ILDI Banten, Siti Ma’ani Nina, juga menjelaskan, bahwa pemberdayaan perempuan dan langkah dansa memiliki kaitan yang erat dalam konteks memperkuat kepercayaan diri, kebebasan ekspresi, dan peningkatan kesejahteraan emosional.
Berikut beberapa kaitannya:
Kepercayaan Diri: Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk memberikan perempuan kontrol atas kehidupan mereka, termasuk kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas. Belajar dan berpartisipasi dalam dansa dapat meningkatkan rasa percaya diri perempuan, karena mereka diajak untuk tampil di hadapan orang lain, mengekspresikan diri, dan mengatasi ketakutan atau rasa malu.
Ekspresi Diri: Dalam langkah dansa, perempuan dapat mengekspresikan perasaan, kreativitas, dan identitas mereka melalui gerakan tubuh. Hal ini memberi ruang bagi perempuan untuk merasa dihargai, meningkatkan harga diri, dan merasa lebih kuat dalam peran sosial mereka.
Kemandirian Ekonomi dan Sosial: Pemberdayaan perempuan tidak hanya terkait dengan hak-hak dasar, tetapi juga dengan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang memberi manfaat ekonomi dan sosial. Dansa, sebagai salah satu bentuk seni, dapat menjadi sumber pendapatan bagi perempuan (misalnya, sebagai instruktur atau penampil), serta memperkuat ikatan sosial dan jaringan komunitas.
Pendidikan dan Kesadaran: Dalam banyak komunitas, kegiatan seni seperti dansa juga digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu pemberdayaan perempuan. Misalnya, lewat pertunjukan atau workshop, perempuan dapat belajar tentang hak-hak mereka, kesetaraan gender, dan cara untuk menghadapi diskriminasi.
“Secara keseluruhan, langkah dansa dapat berfungsi sebagai alat yang kuat untuk mendukung pemberdayaan perempuan, menciptakan ruang bagi mereka untuk berkembang, mengatasi tantangan, dan merayakan kekuatan mereka,” jelas Nina. (*/Adv)