Jalan di Bojonegara Serang Darurat Sampah Liar, Pemerintah Cuek ?

Dprd ied

 

SERANG – Permasalahan lingkungan di Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang mulai dari pencemaran udara limbah perusahaan sampai aktivitas pertambangan galian C yang secara tidak sadar menjadi momok mengerikan bagi masyarakat.

Terlebih masalah sampah yang menjadi pekerjaan rumah bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Seperti pantauan langsung Fakta Banten tumpukan sampah bertengger di beberapa titik jalan seperti di jalan raya Gunung Santri menuju SMPN 1 Bojonegara, Jalan Wadasari dan di Kampung Mamengger, Desa Kertasana, terdapat lahan yang menjadi lautan sampah.

Tumpukan sampah di beberapa titik tersebut memang rutin dibersihkan, namun terlihat sampah-sampah itu mulai kembali muncul, seperti di Jalan Wadasari di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang diangkut oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang pada pagi hari.

“Ya itu sering dibersihkan, tapi ada lagi ada lagi, sebetulnya itu sudah jadi kewajiban dilingkungan masing masing, ada RT atau RW. Dalam sehari kita membersihkan hanya sekali angkut aja, kalau ada aduan ya kita angkut,” kata salah satu petugas yang sedang mengangkut sampah kepada Fakta Banten, Senin, (13/12/2021).

dprd tangsel

Di titik yang berbeda terdapat lahan kosong di Kampung Mamengger Desa Kertasana yang menjadi lautan sampah yang meresahkan warga sekitar

“Gak diangkut, ini sampah dari orang luar, susah dibilanginnya, udah ada sekitar kurang lebih 6 bulan disini, ya terganggu lah. Yang ngebuang sampah ini kayanya malem atau pagi pagi banget, tiba tiba ada aja. Kalo masyarajat sekitar mah ada tempatnya,” kata salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Menanggapi hal itu Camat Kecamatan Bojonegara, Sutikno membenarkan bahwa tumpukan sampah tersebut adalah sampah liar yang dibuang sembarangan.

“Kalau di jalan Bojonegara di angkut sama LH (Lingkungan Hidup) termasuk yang di Wadas Desa Bojonegara diangkut, kalau nggak diangkut udah menggunung, kalau Mamengger itu sampah liar dari mana-mana dan udah disarankan Kades untuk dipagar tanahnya,” kata Sutikno saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Sutikno mengaku telah melakukan imbauan kepada seluruh kepala desa untuk fokus menangani masalah sampah liar tersebut.

“Hanya himbauan ke Kades dan kalau di Desa Margagiri udah ditampung dan ada yang keliling untuk diangkut, kalau di Mangkunegara lagi buat tempatnya rencana mau beli mesin pengelolaan sampah,” ujarnya.

Lebih jauh Sutikno mengaku sudah memerintahkan kepada Kepala Desa yang belum mempunyai tempat pembuangan sampah agar dibuat untuk mempermudah proses pengangkutan. (*/Ihsan)

Golkat ied