Gerindra

Soal Siswi SD di Padarincang Alami Benjolan Usai Vaksin, Ini Kata Dinkes Kabupaten Serang

Encop gerindra

 

SERANG-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang memberikan penjelasan terkait polemik Siswi SD di Padarincang yang mengalami benjolan usai melakukan vaksin di sekolahnya.

Kepala Dinkes Kabupaten Serang dr. H. Rahmat Fitriadi menuturkan, usai melakukan investigasi dari beberapa sumber yang ada, pihaknya menegaskan bahwa bukan vaksinlah penyebab Siska Alpiah (10) mengalami benjolan di tangan kanannya.

“Imunisasi biasanya dilakukan di lengan kiri bukan lengan kanan, sedangkan bengkaknya ada di lengan kanan. Jadi sangat sulit untuk dihubungkan dengan vaksinasi,” tulisnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/1/2025).

“Berdasarkan informasi dari rumah sakit, dinyatakan itu adalah kanker, bukan karena vaksinasi,” sambungnya.

HUT Gerindra Atas

Terlebih, Siska sebelumnya sudah pernah berobat ke beberapa RS, dan hingga saat ini, jelas Kadinkes, tak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIP) pada Siswi SD tersebut.

Penjelasan dan Kronologi Dinkes dari Kabupaten Serang

Pada saat Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS) dilaksanakan di SD Kadukempong bulan Agustus Tahun 2022, yang bersangkutan siswa kelas 1, jenis imunisasi yang diberikan adalah MR (Measles Rubella) yang disuntikkan di lengan sebelah kiri.

Kemudian pada tanggal 31 Maret 2023, Siska mengeluh bengkak di lengan sebelah kanan atas. Pihak sekolah atau guru menghubungi pihak Puskesmas tepatnya pengelola program Imunisasi.

Kemudian menganjurkan untuk dibawa ke Puskesmas agar diperiksa dan diobati, namun pihak keluarga tidak ada yang membawa anak tersebut ke Puskesmas.

Gerindra tengah

Akhirnya pihak Puskesmas memutuskan untuk mengunjungi anak tersebut ke rumahnya, tetapi diinfokan oleh pihak keluarga bahwa anak tersebut tidak ada di rumahnya dan berada di Bekasi, karena orangtua anak tersebut bekerja di Bekasi.

Di Bulan Agustus 2024, anak tersebut dibawa pulang ke Desa Kadukempong, Padarincang dan keluarga meminta tolong ke kader untuk dibantu dalam proses pengobatan ke Rumah Sakit serta rujukannya.

Lalu kader datang ke Puskesmas untuk meminta rujukan ke RS dr Dradjat Prawiranegara, namun dari pihak RSDP menganjurkan untuk dibawa ke RS Tangerang.

Berdasarkan keterangan dari kader, diagnosa rumah sakit di Tangerang, pembengkakan bukan diakibat imunisasi, tetapi murni dari keganasan kanker tulang.

Pasien harus di biopsi di RSCM dan anak tersebut dibantu untuk menjadi kepesertaan BPJS kemudian kader mengusahakan rumah singgah untuk keluarga dan anak tersebut, namun keluarga tidak berangkat ke rumah sakit dengan alasan tidak ada biaya.

Selanjutnya, bulan Desember 2024 pada minggu kedua, ada pihak LSM datang ke Puskesmas mengabarkan kondisi anak tersebut bahwa dirawat di RSCM.

Pihak Puskesmas koordinasi dengan camat, koorwas, dan PGRI, dianggap sudah selesai karena anak tersebut sudah ditangani dan dirawat oleh pihak RSCM.

Tindakan Dinkes Kabupaten Serang

Rencananya, Dinkes bersama dengan puskesmas bakal melakukan kunjungan rumah untuk melihat kondisi pasien dan melakukan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan Siska.

“Dinas Kesehatan akan memastikan pasien tersebut memiliki jaminan kesehatan BPJS dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik,” ujarnya.

“Dinas Kesehatan mengupayakan bantuan sosial dari Baznas atau pihak lain untuk membantu meringankan beban keluarga pasien,” sambungnya. (*/Ajo)

HUT Gerindra bawah
Gerindra bawah berita
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien