SERANG – Pembangunan Pasar Tunjung Teja yang berada di pinggir jalan raya Tunjung Teja-Warung Gunung, Desa Tunjung Teja, Kecamatan Tunjung Teja yang menelan anggaran Rp2,9 miliar terlihat mangkrak.
Pantauan di lokasi, terlihat dalam papan proyek pembangunan Pasar Tunjung Teja dilaksanakan oleh CV Mahira Indah dengan masa pengerjaan 150 hari kalender dimulai pada 17 Juli 2019 dengan dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kabupaten Serang tahun anggaran 2019.
Selain itu, pasar yang berdampingan dengan terminal Tipe C Tunjung Teja belum difasilitasi aliran listrik dan penerangan. Hal itu terlihat baik sekitaran maupun di dalam pasar tidak terpasang lampu penerangan satu pun. Sementara untuk area parkir dan pelataran pasar masih hamparan tanah belum dilapisi aspal atau vapling block sehingga saat hujan digenangi air dan becek. Tak hanya itu, jalan setapak arena sekitaran lapak pedagang pun belum terlapisi aspal atau vapling block.
Hal tersebut pun dibenarkan oleh Kasi Kesejahteraan Masyarakat, Desa Tunjung Teja, Hadi. Ia mengatakan, bahwasanya pembangunan Pasar Tunjung Teja berawal dari pengajuan pihak desa, untuk merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL).
Tetapi, hingga kini pembangunan Pasar Tunjung Teja tersebut tak kunjung rampung.
“Saya belum mendapatkan info, kapan Pasar Tunjung Teja selesai dibangun. Ya kita tinggal tunggu informasi saja, dari Dinas terkait. Yaitu, Disperindagkop Kabupaten Serang,” ungkap Hadi saat di temui di Kantor Desa Tunjung Teja.
Hadi juga mengakui, telah mengajukan PKL yang dapat mengisi Pasar Tunjung Teja. Ini pun berdasarkan musyawarah bersama masyarakat sekitar.
“Kita ajukan 80 PKL untuk mengisi Pasar Tunjung Teja. Ini pun permintaan kami kepada Disperindakop Kabupaten Serang,” tutupnya. (*/Ocit)
