Remaja Masih Gunakan Ponsel Hingga Larut Malam, Bisa Picu Gangguan Mental

MELBOURNE – Penelitian terbaru mengungkapkan remaja yang menggunakan ponsel hingga larut malam cenderung tidak bisa tidur nyenyak, memicu gangguan kesehatan mental yang lebih buruk, harga diri yang lebih rendah dan meningkatnya perilaku bermasalah.

Universitas Murdoch dan Universitas Griffith melacak penggunaan telepon seluler pada jam larut malam, indikator tidur dan kesehatan mental terhadap lebih dari 1.000 siswa di Australia Barat selama empat tahun. Peneliti utama dari Universitas Murdoch, Lynette Vernon mengatakan hampir 80 persen siswa Kelas 11 menggunakan telepon hingga larut malam.

“Perilaku tidur mereka menjadi lebih buruk, terjadi penurunan kemampuan mereka menyesuaikan diri dengan keadaan, harga diri mereka cenderung menurun dan meningkatkan mood yang tertekan,” kata Dr Vernon.

“Kami menemukan meningkatnya perilaku agresif dan tingkah laku nakal,” katanya.

Kiara (15 tahun) mengaku sering berkirim SMS di malam hari dan akibatnya dia melewatkan waktu tidurnya.

Gerindra HUT Banten

“Anda hanya ingin mengirim SMS daripada tidur, jadi Anda kehilangan waktu untuk tidur,” katanya, “Saya hanya mencoba mematikan wi-fi saya.”

Gwendolen Murray (12) tidak menggunakan ponselnya di malam hari dan mengatakan biasanya dia meninggalkan ponselnya di lantai bawah untuk menghindari godaan. Tapi dia mengatakan banyak temannya menggunakan ponsel sampai larut malam dan karenanya mereka menjadi sangat teralihkan perhatiannya.

“Ketika saya ke rumah teman, mereka selalu menggunakan ponsel hingga lewat tengah malam, selalu mengirim SMS,” kata Gwendolen. “Saya rasa menyimpan ponsel di ruangan berbeda bisa membantu. Karena meski sudah diletakan di meja di samping tempat tidur, saya tetap tergoda untuk mengambilnya,” katanya.

Posco HUT Banten

Vernon – yang mantan guru SMA – melakukan penelitian ini sebagai bagian dari riset PhD-nya karena dia memperhatikan semakin meningkatnya siswa yang tiba di sekolah dalam keadaan lelah.

“Jika siswa lebih memilih menggunakan ponsel daripada tidur, maka akan ada konsekuensinya,” katanya.

“Kurasa orang tua tidak menyadari betapa parahnya kebiasaan seperti ini berlangsung di malam hari. Kebiasaan seperti ini akan bermuara di kelas dan perilaku mereka setiap hari,” tambahnya.

Seorang ibu, Valerie Zakarin, mengatakan mengizinkan anak-anaknya yang berusia 12 dan 16 tahun untuk memiliki ponsel, namun membatasi ketat kapan mereka boleh menggunakannya.

“Saya dengar menempatkan Iphone di sebelah tempat tidur itu tidak bagus. Jadi kami menyimpan ponsel mereka di dapur pada malam hari,” kata Zakarin.

“Saya tahu beberapa orang tua yang tidak peduli,” jelasnya.

Penelitian tersebut menemukan penggunaan ponsel hingga larut malam di kalangan remaja semakin meningkat. Ketika studi dimulai di Kelas 8, lebih dari 85 persen memiliki ponsel dan sekitar sepertiga dari mereka mengatakan tidak mengirim SMS atau menerima telepon pada larut malam.

Namun tiga tahun kemudian, 93 persen siswa memiliki ponsel dan jumlah mereka yang tidak menggunakan ponsel hingga larut malam turun lebih dari 20 persen.

“Artinya, remaja yang tampaknya memiliki teknologi dan tidur terkendali sejak dini masih memerlukan pemantauan dan pendidikan saat mereka dewasa,” kata Dr Vernon.

Menurut dia, orang tua harus mempertimbangkan penerapan aturan jam malam untuk ponsel dan pendidikan dini mengenai pentingnya tidur. (*)

Diterjemahkan Rabu 31/5/2017 oleh Iffah Nur Arifah.

Sumber: Republika.co.id

KPU Cilegon HUT Banten
Dindik HUT Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien