Pers Tour HPN 2019 (2); Keindahan Bromo Tengger yang Tak Terlupakan

Dprd

JAWA TIMUR – Di hari terakhir Pers Tour pada Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang diselenggarakan di Provinsi Jawa Timur, para wartawan diajak panitia mengunjungi beberapa destinasti di Gunung Bromo, Tengger, Probolinggo.

Objek wisata yang sudah terkenal hingga ke mancanegara tersebut, ternyata benar menjadi magnet utama dalam Pers Tour kali ini. Sebelumnya para peserta juga telah diajak berkunjung ke Museum Angkut dan dijamu makan malam oleh Walikota Kota Batu.

Panitia juga memberikan waktu rehat beberapa jam di Hotel El Royal Kartika, dan pada Minggu (10/2/2019) dinihari sekitar pukul 00.30 WIB, rombongan wartawan peserta tour langsung diberangkatkan ke objek wisata paling kesohor di Jawa Timur tersebut melalui jalur Kabupaten Probolinggo.

“Ada empat kabupaten yang wilayahnya menjadi pintu masuk ke kawasan Gunung Bromo ini, kita akan masuk dari Probolinggo. Bisa juga masuk dari Malang, Pasuruan dan Lumajang,” terang Haris, Tours Guide Bus 3 yang ditumpangi wartawan faktabanten.co.id

Tour ke Bromo kali ini salah satu targetnya adalah pengunjung bisa menikmati suasana Matahari Terbit, yang bisa dilihat dari Tanjakan Seruni Point.

Sankyu rsud mtq

“Nanti kita akan transit bus di Hotel Nadia, kita naik Jeep menuju Seruni Point untuk melihat Matahari Terbit, kemudian kita ke kawasan padang pasir atau pasir berbisik dan ke Bukit Teletubbis. Setelah itu kita kembali ke hotel untuk makan,” imbuhnya.

Asyiknya perjalanan Padang Pasir yang terhampar luas di Gunung Bromo dengan menggunakan Jeep / Dok

Haris juga menjelaskan tradisi dan sejarah masyarakat Tengger yang tinggal di kawasan Gunung Bromo ini yang setiap tahunnya menggelar Upacara Adat Kasodo. Upacara ini berupa penyerahan sesajen yang dilarung ke kawah gunung yang masih berstatus aktif tersebut.

Dede pcm hut

“Upacara Kasodo tahun ini akan dilaksanakan bulan Maret nanti, jadi bisa melihat upacara ummat Hindu di Tengger yang tidak ada di Bali, karena ini tradisi sudah turun menurun sejak zaman Majapahit dulu. Makanya Gunung Bromo ini masih disakralkan oleh masyarakat Tengger hingga sekarang untuk melestarikan budaya dari leluhurnya,” terangnya.

Rasa lelah setelah menaiki jalan mendaki menuju Seruni Point yang cukup melelahkan seakan sirna saat semburatnya cahaya kemerahan dari Timur yakni matahari pagi, momen itu disambut para pengunjung untuk berswa foto, dari yang perorangan atau selfie hingga yang bersama keluarga atau komunitasnya.

Potensi keindahan alam yang masih terjaga di kawasan Tengger Bromo sendiri sejalan dengan semboyan Pemkab Probolinggo dengan ‘Langgeng Besuki’-nya.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke padang pasir, namun karena kondisi basah setalah diguyur hujan, fenomena desiran pasir terbang terbawa angin tersebut tak kami jumpai. Akan tetapi hal itu terbayar setelah perserta diajak melihat ke Bukit Teletubbies, pemandangan indah kembali dijumpai, hamparan hijau pepohonan di bukit berpadu dengan bentangan pasir seakan menghipnotis pengunjung untuk betah berlama-lama disana.

Tour yang cukup menantang dan menguras tenaga memang, tapi alam menyuguhkan keindahan yang luar biasa, dan seakan mampu menghapus segala lelah peserta. Hal ini juga menjadi petualangan yang cukup menyenangkan bagi peserta.

Kenangan HPN 2019 selama di Jawa Timur ini tentu menjadi hal yang luar biasa bagi para peserta yang merupakan jurnalis ini, dan tentunya takkan segera lekang oleh waktu. (*/Red)

[socialpoll id=”2521136″]

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien