Suporter Persita Bentrok dengan Warga Serang, 1 Motor Dibakar 2 Rumah Rusak

SERANG – Perayaan kemenangan yang diraih klub Persita Tangerang setelah berhasil mengalahkan Perserang dengan skor 2-0, pada laga Liga 2 Indonesia Kamis sore (13/7/2017) di Stadion Ciceri, harus dikotori dengan aksi bentrokan yang terjadi pada malam harinya dengan sejumlah warga Kecamatan Cikande.

Bentrok terjadi dalam perjalanan pulang suporter Persita ke arah Tangerang, namun di tengah jalan bertemu dengan sekelompok warga di dua tempat.

Bentrok pertama di Jalan Tol Merak-Tangerang KM 52, Kampung Gorda, Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

Menurut Kapolres Serang, AKBP Wibowo mengungkapkan, terjadinya bentrokan pertamakali saat suporter Persita melihat sekumpulan warga di atas jembatan, karena merasa akan dihadang, para suporter langsung turun dari kendaraan dan langsung terjadi bentrok dengan warga.

“Bentrokan terjadi, diketahui suporter merasa dihadang warga dan pada kejadian tersebut membakar kendaraan 1 unit sepeda motor merk Honda Win tanpa plat nomor milik warga, dan dua rumah mengalami kerusakan pada atap rumahnya,” ungkap Kapolres.

Setelah bentrokan yang terjadi dengan warga kampung Julang para suporter membubarkan diri.

Namun bentrokan kembali terjadi, pada saat suporter Persita Tangerang melintas di Jalan Raya Merak-Tangerang KM. 47, kembali sekelompok warga Kampung Koper diduga menghadang para suporter tersebut.

“Karena dilempari warga, suporter turun dari kendaraannya untuk membalas lemparan dari sekelompok pemuda dikarenakan kalah jumlah, warga melarikan diri ke permukiman warga sekitar yang kamudian warga sekitar mengambil inisiatif dan membubarkan aksi tawuran,” katanya.

Akibat kejadian tersebut 1 (satu) unit kendaraan sepeda motor hangus terbakar milik Muhtadi (27) asal kampung Jualang dan 2 (dua) rumah milik Damanuri dan Sambassador, mengalami kerusakan pada bagian atap rumah.

Selanjutnya Perkara kejadian tersebut kini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Serang.

Diketahui bahwa pada saat pertandingan berlangsung kedua suporter sudah terlihat tegang, dan sempat terjadi keributan dengan aksi saling mengejek.

Kendati tanda-tanda keributan bakal terjadi, namun disayangkan tidak adanya pengawalan dari pihak Kepolisian terhadap suporter Persita Tangerang pada saat kepulangan menuju Ke Tangerang, membuat bentrok antara pendukung tim kesebelasan itu jadi tidak terelakkan dan tidak bisa dicegah. (*)

Honda