Wanita Asal Pandeglang Ini 25 Tahun Hidup Tanpa Kaki Kanan

Dprd

PANDEGLANG – Sani (28) warga Kampung Gunung Sunda, Desa Parigi, Kecamatan Saketi, Pandeglang, terlahir tidak memiliki kaki kanan. Sani kecil hidup di desa dengan kondisi akses jalan yang terjal dan berbatu.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Harfa Banten, Indah Prihanande, menurutnya Sani menjadi profil wanita yang harus berjuang hidup meski hanya dengan 1 kaki.

Sani tidak tamat SD, seketika dia harus ‘menghentikan langkah’ untuk menuju masa depannya.

“Perjalanan ke sekolah ditempuh dengan merangkak, hingga hampir setiap hari lutut dan kakinya berdarah-darah akibat bergesekan dengan batu dan pasir yang dilewatinya,” ungkap Indah kepada wartawan FaktaBanten.co.id, Rabu (22/11/2017).

Ia menceritakan, Sani kemudian menemukan jodohnya dan memulai masa kehamilannya 5 tahun lalu.

Sankyu rsud mtq

“Di saat itulah Laz Harfa bersentuhan dengan Sani. Sani adalah pejuang, seorang perempuan yang bertanggungjawab penuh terhadap kehidupannya sendiri,” jelas Indah.

Lanjutnya, tugas rumah tangga dikerjakannya dengan baik bersama dengan suaminya. Mencuci dan menyapu dilakukannya sambil merangkak di tengah rumah beralaskan tanah.

“Laz Harfa mendampingi Sani agar dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin. Ketika akses jalan untuk ke Posyandu tidak bisa dilalui, maka Laz Harfa saat itu meminta dan mengadvokasi agar bidan desa bisa rutin ke rumah Sani. Atas izin Allah, bayi Sani lahir dengan selamat, sehat dan tak kurang suatu apapun. Lalu, berlanjutlah kehidupan Sani pada episode berikutnya. Memiliki bayi kecil yang membahagiakan yang kini sudah berusia balita,” terangnya.

Pada bidang ekonomi keluarganya, Laz Harfa memberikan bantuan modal sejak 5 tahun lalu agar Sani dapat berjualan di rumahnya dengan membuka usaha warung kecil-kecilan.

Dede pcm hut

“Usaha itulah yang sampai kini menghidupi keluarga kecil mereka,” katanya.

Ia mengatakan lembaga Laz Harfa Banten, memberikan bantuan kaki palsu untuk Sani.

“Di usia 25 tahun, Sani baru dapat merasakan berpijak pada kedua belah kaki. Kami bersama-sama menyaksikan bagaimana Sani berlatih memasang dan menggunakan kaki barunya. Tawa bahagianya, air mata haru tak terbendung. Sani berjalan dan merasakan sensasi menapak bumi layaknya seperti ibu-ibu muda yang lain. Tiba-tiba balita nya menangis meraung. Meminta Sani untuk mencopot kakinya. Rayhan, demikian nama anaknya, tak terbiasa menyaksikan ibunya berdiri. Bayi tersebut merasa asing dengan sang ibu yang kini memiliki kaki. Pemandangan yang tak sanggup saya lupakan hingga saat ini,” tutur Indah melanjutkan ceritanya.

Kini Sani bisa melangkah, mengenakan kaki barunya kemana saja saat ia membutuhkan.

“Langkah Sani adalah langkah tak biasa, langkah penuh harapan dan keyakinan, langkah keceriaan dan optimisme dalam mengarungi nasib dan kehidupan, langkah yang membawanya seolah terbang menuju harapan cita-cita yang tinggi. Kelak, anak balitanya akan membayar cita-cita sekolah Sani yang pernah terhenti,” terangnya.

“Setiap kali saya mengunjunginya, setiap kali itu pula serasa ribuan godam menghantam, jika kita yang dengan fisik sangat sempurna masih saja mengeluh, lalu kemana perginya rasa syukur itu?” imbuhnya.

Mari menjadi bagian dari kebaikan gerakan kebaikan ini. Agar bisa dinikmati oleh lebih banyak Sani yang lain.

Untuk anda yang ingin membantu sesama bisa langsung Transfer ke Rekening Laz Harfa Bank BSM 701 653 9818.

Konfirmasi hubungi: 081290513799. (*/Asep)

Dprd dinkes kpni hut
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien