CILEGON – Seperti pantun yang bersambut, maraknya kritikan hingga mosi tidak percaya terhadap kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon yang digalang oleh kalangan pengusaha, ternyata ditanggapi sinis oleh jajaran pengurus Kadin pendukung kepemimpinan Sahruji.
Sejumlah pendukung Sahruji menilai hal itu upaya manuver politik menjelang habisnya masa kepengurusan Kadin Kota Cilegon di pertengahan 2019 ini.
Bahkan Pengurus Kadin Indonesia yang merupakan mantan Plt Ketua Kadin Cilegon, Alawi Mahmud, yang turut menyoroti buruknya kinerja Kadin Cilegon dalam momen Coffee Morning Pengusaha di Shapirre Resto, pada Jum’at (22/3/2019) lalu, dinilai sebagai statement yang ngawur.
Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kerakyatan Kadin Cilegon, Isbatullah Alibasja menilai, pengurus Kadin Indonesia tersebut aneh, janggal dan tidak masuk akal.
“Kalau misalkan ada salah satu yang mengaku pengurus Kadin Indonesia, saya katakan statement saudara Alawi itu ngawur. Alawi kawan saya sahabat saya. Dia bilang harus diundang diajak dalam rapat koordinasi, heh kita ini Kadin Kota koordinasinya ke Kadin Provinsi, bukan Kadin Indonesia, kalau Kadin Provinsi koordinasi baru ke Kadin Indonesia,” ujar Isbat dalam konferensi pers di Kantor Kadin Cilegon, Senin (25/3/2019).
Bahkan Isbat juga menegaskan kalau pernyataan Alawi tersebut seolah-olah tidak paham aturan di dalam organisasi pengusaha tersebut.
“Strukturnya seperti itu, ada apa, ada masalah kita koordinasinya ke Kadin Provinsi. Masa kita by pass, loncat? Pernyataan yang tidak pantas oleh Alawi sebagai mantan ketua kadin, sangat aneh, janggal dan tidak masuk akal,” kecamnya.
Isbat mempertanyakan aturan apa yang mengharuskan Kadin Kabupaten/Kota berkoordinasi kepada Kadin Indonesia.
“Yang bener Kadin Kabupaten/Kota itu ke Kadin Provinsi,” imbuh Isbat.
“Saya menyayangkan statement Alawi ini saya anggap itu pernyataan yang bodoh, jangan-jangan nggak paham, nggak ngerti, ia kawan sahabat saya, tapi ngawur,” pungkasnya. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]