Program Sembako di Lebak Belum Sampai kepada Warga, Ada Apa?

LEBAK – Program Sembako di 11 desa di Kecamatan Lewidamar hingga awal Maret ini belum bisa dinikmati warga miskin. Pasalnya, pihak supplier belum mengirimkan komoditi sembako ke agen e-warong. Ini diketahui dari pengakuan Kades Lebak Parahiang, Aat Suangsih, Selasa (3/3/2020).

Dikatakan Kades Lebak Parahiang, informasi yang didapat dari Tenaga Kesejehateraan Sosial Kecamatan (TKSK), keterlambatan itu karena pasokan beras yang didatangkan dari Jawa oleh supplier kualitasnya buruk, sehingga tidak dikirimkan ke agen.

“Informasinya beras yang datang dari Jawa kualitasnya jelek, maka tidak dikirim ke agen,” kata Aat.

Namun kata Aat, belum ada kepastian kapan beras itu akan dikirim.

Sementara saat dikonfirmasi terkait info keterlambatan distribusi Program Sembako di Kecamatan Leuwidamar, Kepala Dinas Sosial Eka Dharma Putra mempersilahkan untuk mengecek ke agen atau warung sembako yang bersangkutan.

Menurut Eka, tanggungjawab pengadaan barang pesanan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sepenuhnya menjadi tanggungjawab agen atau warung sembako.

Kartini dprd serang

Sedangkan bila agen atau warung tersebut bekerjasama dengan distributor kemudian terlambat, maka agen atau e-warong bisa mencari ke berbagai sumber, termasuk belanja sendiri ke pabrik huller (penggilingan), ke pasar dan lain-lain.

“Yang penting sembako pesanan KPM terpenuhi,” tandasnya.

Sementara itu, Pihak PT Aam Artha Prima yang disebut-sebut sebagai supplier ke agen program Sembako di Kecamatan Lewidamar belum bisa dikonfirmasi.

Pesan whatsapp meminta konfirmasi kepada Aam Marwiyah selaku direktur PT Aam belum dibalas.

Untuk diketahui, penyaluran Bantuan Program Sembako Tahun 2020 disalurkan melalui agen BRI-Link (E-Warong) di setiap desa dengan besaran nilai bantuan Rp150.000/bulan masing-masing KPM.

Program Sembako adalah penyempurnaan dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Pada program BPNT bantuan diberikan senilai Rp110 Ribu/bulan. (*/Lbk1)

Polda