Ngaku Tak Dapat Bantuan Covid-19, Emak-Emak di Kota Serang Demo Kantor Lurah

SERANG – Merasa tidak pernah bantuan dari Pemerintah terkait bantuan bagi warga terdampak covid-19, puluhan masyarakat yang didominasi oleh Ibu-ibu yang berasal dari Lingkungan Pabuaran, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang mendatangi kantor Kelurahan Unyur untuk memprotes karena tidak pernah adanya bantuan covid-19 yang diterima, Jumat (10/7/2020) sore.

Salah seorang Ibu warga RT 01 Lingkungan Pabuaran, Dalfiah mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk kecemburuan sosial lantaran tak kunjung mendapat bantuan sosial bagi warga terdampak covid-19 dari pemerintah.

“Jadi ini Ibu-ibu merasa keberatan, gak adil. Kenapa RT 01 mah gak ada satupun yang dapat. Padahal udah diambilin KK (kartu keluarga) sama KTP-nya,” ucapnya saat ditemui di lokasi.

Diakui Dalfiah, selain dirinya yang tidak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Semua warga yang berada di RT 01 dan RT 03 di Lingkungan Pabuaran pun tidak ada yang mendapat BST (bantuan sosial tunai) dari Pemerintah Provinsi Banten. Sehingga alasan itulah, pihaknya mendatangi Kelurahan Unyur untuk mempertanyakan soal itu.

“Belum pernah sama sekali (dapat bantuan). Ini gak dapat satu pun. Sedangkan di RW 04 Lingkungan Pabuaran itu ada 8 RT, semua RT itu dapat semua kecuali RT 01 sama RT 03,” ungkapnya.

Bahkan ia pun turut mempertanyakan tidak adanya data warga RT 01 dan RT 03 yang keluar sebagai penerima BST dari Provinsi. Hal itu berdasarkan keterangan pihak Kelurahan Unyur yang disampaikan kepada para Ibu-ibu yang melakukan demo.

“RT 01 sama RT 03 katanya datanya gak ada. Kalau untuk uang corona, itu untuk RT 01 sama RT 03 gak keluar. Alasan dari Kelurahan itu karena gak ada datanya. Kalau RT lain mah nanti hari senin katanya dananya keluar,” tuturnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Lurah Unyur, Agus Sulaeman menerangkan, jika aksi protes yang dilakukan puluhan Ibu-ibu Lingkungan Pabuaran hanya karena adanya ketidakmengertian dan kesalahpahaman masyarakat. Sehingga harus diberi keterangan terkait persoalan tersebut.

Kartini dprd serang

“Intinya mereka menanyakan untuk dilingkungan RW 04 Pabuaran ini kok belum turun juga. Sedangkan lingkungan yang lain sudah. Akhirnya kita kasih pengertian bahwa mereka, khususnya RW 04 itu memang kita belum dapat jadwal dari Dinsosnya,” kata Agus.

Atas dasar itu, diakui Agus, pihaknya pun langsung berkonsultasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang agar bisa mendahulukan Lingkungan Pabuaran. Hingga akhirnya diputuskan jika pencairan akan dilakukan pada hari Senin mendatang.

Namun, setelah mensosialisasikan hal tersebut ke masing-masing Ketua RT di Lingkungan Paburan. Diketahui ada beberapa RT yang memang tidak tercover oleh BST dari Pemprov Banten tersebut.

“Karena memang di RT tersebut sudah banyak mendapatkan jatah yang dari Pemkot (Serang) yang sembako itu. Jadi hanya beberapa, karena tidak boleh double tepatnya. Kita kasih pengertian lagi, ini baru separo dari masing-masing RT. Dan juga tidak semua RT itu penerimanya merata,” ujarnya.

Diterangkan Agus, pihaknya tidak punya kewenangan untuk menentukan calon penerima. Itu karena pihaknya hanya sebagai pendata yang mengajukan hal itu ke pihak Kecamatan untuk nanti disampaikan ke pihak Dinas Sosial.

“Sebenarnya data dari kita sudah diajukan ke Dinsos 3 bulan yang lalu. Itu data dari RT/RW masing-masing yang diserahkan ke kita. Tapi kan ranah kita hanya pendata dan penyalur, tapi keputusan akhir itu ada di Dinsos, baik Kota maupun Provinsi,” terangnya.

Ia pun menegaskan, agar masyarakat tidak mudah mencerna informasi yang didapat dari sumber lain selain dari Ketua RT ataupun dari Kelurahan. Sehingga kedepan, tidak menjadi polemik di masyarakat.

“Ini hanya kesalahpahaman saja, ketidaksabaran menunggu. Dan informasi yang mereka dapat bukan dari RT atau dari Kelurahan,” tandasnya. (*/YS)

Polda