CILEGON – Ada yang menarik dalam perhelatan turnamen sepakbola Piala Walikota Cilegon 2019 yang diselenggarakan oleh Assosiasi Kecamatan (Asscam) PSSI Cilegon, saat tim yang dihuni pemain muda bertalenta dari Palapa FC bertanding melawan tim BBS FC yang diisi oleh pemain gaek atau senior, Senin (8/7/2019) sore.
Para pemain Palapa maupun BBS, sama-sama berasal dari Kelurahan Ciwedus ini bermain di pertandingan kedua, setelah pada laga pertama kesebelasan PDKT FC asal Kelurahan Ketileng mengalahkan LAJU FC dari Kelurahan Bagendung 2-0.
Meski skuad tim BBS FC ini rata-rata berusia di atas 30 tahunan, empat diantaranya adalah bagian dari Panitia Pelaksana (Panpel), dan hanya bermain dengan 10 pemain, BBS mampu meladeni permainan cepat anak-anak muda Palapa FC yang merupakan juara bertahan turnamen dalam tahunan tersebut.
“Aturan dari Asskot untuk turnamen Piala Walikota tahun ini usia bebas, karena tujuannya untuk memasyarakatkan sepakbola di Kota Cilegon. Dan panitia juga boleh membela timnya masing-masing, karena dalam pertandingan wasit yang menjadi jurinya,” kata Ketua Asscam Cilegon, Hendra Irawan, kepada faktabanten.co.id
Dalam jalannya pertandingan sendiri berjalan seru, kedua tim menunjukan kebolehannya masing-masing dengan saling jual beli serangan yang mampu menghibur penonton yang memadati lapangan RTH Kecamatan Cilegon.
Namun, selain karena kekurangan pemain dan faktor stamina, serta lawan yang dihadapi merupakan tim unggulan, BBS FC harus menerima kekalahan dengan skor cukup telak 1-6.
Manajer Tim BBS FC, Jaja Iswandi mengaku gembira dirinya selaku Ketua Panpel bisa melakukan dua partisipasi sekaligus. Menjadi panitia sekaligus ikut bermain menyemarakkan kompetisi sepakbola yang sudah dirindukan masyarakat ini.
“Ini bukan soal kalah atau menang, tapi yang utama kami bisa mengimbangi permainan juara bertahan dan menghibur masyarakat. Apalagi kami cuma bermain dengan 10 pemain karena satu pemain andalan kami terkelena skorsing,” ujarnya.
Selaku Ketua Panpel, Jaja berharap turnamen tersebut bisa berjalan lancar dan tidak ada keributan, karena tujuan digelarnya turnamen salah satunya adalah untuk menjalin silaturahmi dan kebersamaan masyarakat Kota Cilegon.
“Alhamdulillah hingga hari ke-3 ini kompetisi masih berjalan lancar, mudah-mudahan hingga final nanti tetap rukun dan damai. Semoga melahirkan juara yang mampu bicara banyak di tingkat Kota nanti, karena tahun lalu kami Kecamatan Cilegon menjadi runner up,” tandasnya. (*/Ilung)