Loading...

Bappeda Cilegon Klaim Acara di Hotel Lebih Hemat, Sebut di Kantor Bisa Dua Kali Lipat Biayanya

 

CILEGON – Kontroversi penyelenggaraan acara Pemkot Cilegon di hotel semakin memanas setelah muncul argumen dari Bappeda Litbang Cilegon bahwa penggunaan hotel justru lebih menghemat anggaran.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Rina Fatwa Aulia, menegaskan bahwa pemindahan lokasi ke kantor pemerintahan bisa membuat biaya membengkak hingga dua kali lipat.

Dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar pemerintah daerah tidak menggelar acara seremoni di hotel.

Namun, Rina berargumen bahwa acara Inovasi Award bukanlah seremoni biasa, melainkan kegiatan yang memiliki dampak langsung kepada masyarakat.

“Ini bukan kegiatan seremoni, bukan FGD, tapi ini langsung penerima manfaatnya masyarakat,” ujar Rina saat diwawancarai pada Senin (24/2/2025), di hari pertama pelaksanaan Inovasi Award Kota Cilegon 2025

Selain itu, Rina menjelaskan bahwa pemilihan hotel dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kapasitas gedung pemerintah yang tidak mencukupi.

Menurutnya, jika dipaksakan digelar di kantor pemerintah, maka Pemkot Cilegon harus mengeluarkan biaya tambahan yang justru lebih besar.

“Kalau di kantor, harus nyewa sound, nyewa catering makan minum, bayar keamanan dan kebersihan. Kalau di hotel, nggak perlu. Jadi yang tadinya 100 juta di hotel, kalau di kantor itu bisa 200 juta, bos, karena berhari-hari,” kata Rina.

Rina juga menyoroti fasilitas di kantor pemerintahan yang dinilai tidak layak untuk acara sebesar ini.

Aula Diskominfo misalnya, tidak memungkinkan untuk digunakan karena lantainya berkarpet dan alat-alat teknologi tepat guna yang dipamerkan menggunakan bahan bakar minyak.

“Di aula Diskominfo nggak boleh naruh alat-alat TTG yang diuji cobakan, karena ada alat yang pakai bahan bakar minyak. Aula Setda dan Bappeda masing-masing cuma muat 100 orang, padahal peserta 420 orang,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa opsi lain seperti gedung DPRD dan halaman kantor walikota pun tidak bisa digunakan.

“Gedung dewan nggak boleh karena ada pembakaran. Kalau di halaman walikota, gua harus nyewa tenda, nyewa lampu, sama aja itemnya,” tambahnya.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Pemkot Cilegon akhirnya tetap memilih hotel sebagai tempat penyelenggaraan acara. (*/Hery)

WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien