CILEGON– Pimpinan Daerah Badan Koordinasi Pendidikan Al-Qur’an dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI) Kota Cilegon gelar Diklat Standarisasi Guru Al-Qur’an Metode Tilawati yang berlangsung di Aula Setda Pemkot Cilegon, Sabtu, (30/7/2022).
Tidak hanya daru guru Al-Qur’an BKPAKSI, Diklat yang digelar selama dua hari itu diikuti oleh 91 guru Al-Qur’an lainnya di Kota Cilegon.
“Metode tilawati ini merupakan khzanah keilmuan dan bagian terpenting untuk peningkatan kompetensi para guru Al-Qur’an dalam mengajarkan metode-metode yang ada yang sebelumnya memang kami sudah familiar dengan metode Iqro,” papar Hj. Masitoh Ketua Penyelenggara Diklat Standarisasi Guru Al-Qur’an Metode Tilawati.
Lebih lanjut, Masitoh mengungkapkan alasan standarisasi guru Al-Qur’an melalui metode tilawati, hal tersebut lantaran dengan metode tilawati ini anak-anak akan lebih senang mempelajari Al-Qur’an karena terdapat seni dalam pelafalannya.
“Jadi metode tilawati itu ada seninya, kita akan happy dengan lagu-lagu tilawati yang bermakna di dalamnya tetapi tanpa menghilangkan kemudahan-kemudahan dalam mempelajarinya,” jelas Masitoh.
“Metode tilawati ini juga lebih mudah di pelajari dan happy dengan metode yang ada, meskipun kita tidak menghilangkan dari metode Iqro karena itu bagian dari performa kita di BKPAKSI untuk terus melakukan pembaharuan untuk memagnet anak supaya lebih senang mempelajari Al-Qur’an,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama BKPAKSI Kota Cilegon, Haji Ahmad Syukri mengatakan dengan kemudahan-kemudahan yang terdapat dalam metode tilawati ini akan menggairahkan semangat belajar sehingga anak-anak nantinya cepat mampu membaca Al-Qur’an.
“Kekhasannya itu terdapat dilagunya tetapi justru dengan lagu ini akan memberikan motivasi kepada anak-anak untuk mempelajari Al-Qur’an, ini merupakan sesuatu yang menarik bagi para ustadz/ustadzah maupun peserta didiknya,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta mengapresiasi atas terselenggaranya Diklat Standarisasi Guru Al-Qur’an Metode Tilawati yang diselenggarakan BKPAKSI Kota Cilegon.
Sanuji mengatakan metode baca Qur’an harus ada perbaikan yang lebih mudah untuk mempelajarinya, dengan adanya Diklat Standarisasi untuk guru ngaji tersebut, diharapkan terus di perkuat serta diajarkan kepada masyarakat luas sehingga anak-anak Cilegon bisa membaca Al-Qur’an dengan baik.
“Mudah-mudahan Diklat Standarisasi Guru Al-Qur’an ini bagian dari dukungan membangun moral, mental serta akhlak masyarakat guna membangun kemasyarakatan lebih luas lagi,” tutup Sanuji. (*/Nas)
