CILEGON – Kasihan betul nasib Rahmat dan istrinya Santi warga Link. Sambidongko, RT 05/02, Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon ini. Sudah bertahun-tahun pasangan suami istri ini menempati rumahnya yang sangat tidak layak untuk dihuni.
Sudah banyak kerusakan pada struktur bangunan rumah tersebut. Diantaranya dinding yang tampak sudah ada sebagian yang roboh, serta atap rumah yang sudah terlihat pada rapuh dan berlubang.
Dari informasi yang dihimpun, faktor keterbatasan ekonomi Rahmat dan keluarganya yang menjadi kendala utama sehingga ia tidak mampu untuk memperbaiki rumahnya, agar lebih layak huni.
Rahmat hanya bekerja serabutan, sedangkan istrinya bekerja sebagai assisten rumah tangga di salah satu warga perumahan. Mirisnya ketika hujan Rahmat harus mengungsi karena khawatir rumahnya roboh.
“Ya beginiah kondisi rumahnya, sekadar untuk berteduh, namun kalau hujan tiba saya nggak berani di dalam rumah takut roboh, kalau istri saya kerja sebagai pembatu rumah tangga di perumahan, pulangnya kadang seminggu sekali,” ungkap Rahmat kepada awak media, Kamis (4/1/2017) sore.
Ia mengaku sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah.
“Jika pemerintah mau membantu rumah untuk kami, saya sangat bersyukur,” ungkapnya.
Padahal sebenarnya, kata Rahmat, kondisi rumahnya ini sudah sering disurvei, difoto dan dimintai biodata untuk didaftarkan untuk bisa jadi penerima bantuan rehab rumah. Namun hingga kini, faktanya belum ada realisasi dari pemerintah.
“Kalau disurvei dan didata mah sudah berkali-kali, dan belum lama ini kami juga pernah dikumpulkan oleh kang Juli selaku BKM, di lokasi rehabilitas Dinas Sosial Kota Cilegon, dan diberikan arahan dari Dinas Provinsi Banten, untuk bantuan rehab rumah tidak layak huni, namun sampai sekarang kami belum mendapatkan bantuan tersebut,” keluhnya.
Sementara Ketua Badan Kesejahteraan Masyarakat (BKM) Kelurahan Cikerai, Ahmad Jajuli, mengakui bahwa pihaknya pernah mengajukan bantuan rumah tidak layak huni Rahmat tersebut kepada Dinas Sosial Provinsi Banten.
“Memang tahun kemarin kami ajukan untuk program RTLH ke Dinsos Provinsi Banten, namun belum ada realisasi, dan kami juga sudah ajukan kembali dengan mengajukan proposal untuk ke Dinas Sosial Kota Cilegon, agar cepat dibantu dan diprioritaskan karena rumah tersebut memang layak untuk dibantu,” jelas Juli.
Selain itu, Jajuli juga menyayangkan dengan kondisi Kota Cilegon saat ini yang sudah sangat pesat pembangunannya, terutama dengan pabrik skala nasional, namun masih ada warganya yang tinggal di rumah yang sudah hampir roboh.
“Tidak sepatutnya di Kota Cilegon yang konon katanya di sebut Kota Dollar dan penuhi dengan Pabrik berskala nasional, tapi masih ada rumah warganya yang mau roboh begini, tidak layak huni. Oleh sebab itu dari pihak Pemkot Cilegon dalam hal ini Dinsos mohon segera untuk ditindak lanjuti,” tandasnya. (*/Ilung)