Kabag Kesra Setda Cilegon Angkat Bicara Terkait Kabar Hoax Penyaluran Al-Qur’an Braille Gratis

Dprd

 

CILEGON – Masyarakat Kota Cilegon digegerkan dengan adanya pesan berantai di WhatsApp terkait permohonan Al-Qur’an Braille gratis, yang tadinya diduga informasi tersebut berasal dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Cilegon dengan melalui perantara Ogi yang juga diduga sebagai Staff dari Kesra Cilegon sendiri.

Namun hal itu dibantah oleh Kepala Bagian (Kabag) Kesra, Rahmatullah, ia mengatakan bahwa tidak ada orang yang bernama Ogi, sesuai dengan yang tercantum dalam pesan berantai tersebut.

“Tidak ada yang namanya Pak Ogi, di kita enggak ada,” kata Rahmatullah kepada Fakta Banten di kantornya, Selasa, (2/8/2022).

Dugaan tersebut berasal dari kesalahpahaman informasi yang disampaikan salah satu pegawai kecamatan di Kota Cilegon yang mengatakan bahwa salah satu orang Kesra membagikan informasi atau berita hoax tersebut.

Sankyu rsud mtq

Namun semua itu terbantahkan oleh statement Rahmatullah sendiri selaku Kabag Kesra Cilegon, yang mengatakan tidak ada nama Ogi di Kesra Cilegon.

Dede pcm hut

Rahmatullah juga menyampaikan yang jelas pihaknya tidak membenarkan adanya berita tersebut, dan juga diperkuat oleh statement orang yang diduga bernama Ogi ini yang nomor WhatsAppnya dicantumkan sebagai narahubung di berita hoax tersebut pun mengkonfirmasi dan menegaskan dirinya tidak tahu-menahu kenapa nomor dia bisa dicantumkan sebagai narahubung, maka dari itu ia memperjelas kembali bahwa berita tersebut merupakan berita Hoax.

Diluar dari apa tujuan penyebar berita Hoax ini, entah karena iseng saja, ataupun menyinggung pemerintah agar lebih memperhatikan penyandang disabilitas khususnya tuna netra, Rahmatullah menyampaikan dirinya mendukung penuh tujuan dari pembuat berita Hoax ini apabila memang tujuannya baik untuk mengingatkan pemerintah.

“Jika memang tujuannya baik ya kenapa tidak, tapi alangkah lebih baik juga menyampaikan secara baik saja, jangan membuat berita hoax seperti ini,” kata Rahmat, Selasa (2/7/2022).

Ia juga menyarankan, kepada semua pihak yang memang membutuhkan Al-Qur’an Braille, untuk mengajukan ke dinas terkait, yaitu Dinas Sosial, karena menurutnya, Kesra tidak fokus mengurusi masalah itu.

“Kesra lebih kepada kegiatan keagamaan, lebih baik ajukan saja ke Dinsos (Dinas Sosial), karena mereka leading sektornya, atau yang menangani permasalahan tersebut,” ujarnya.

Karena kata Rahmat, penyandang disabilitas merupakan tanggung jawab dari Dinas Sosial, termasuk juga pemberdayaan dan peningkatan kualitas penyandang disabilitas seperti pemberian Al-Qur’an Braille.

“Kalau di kami tidak ada anggaran untuk pembagian Al-Qur’an Braille itu sendiri, harusnya di Dinsos ada, bahkan instruktur atau pengajar ngaji khusus tuna netra harusnya sudah disediakan, tanya saja coba ke sana” imbuhnya. (*/Hery)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien