CILEGON – Proses Pilkada Cilegon yang sudah selesai berlangsung dan mulai terlihat hasilnya melalui cerminan survei hitung cepat, ternyata masih menimbulkan polemik di beberapa kalangan yang tidak puas.
Beredar kabar, akan ada gerakan massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Anti Money Politik (PAMP) yang akan menggelar aksi unjuk rasa, Jumat hari ini, 29 November 2024.
Aksi ini diklaim bertujuan untuk menyuarakan penolakan terhadap dugaan praktik politik uang yang terjadi pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon periode 2024-2029, yang disebut terjadi secara massif dan mencederai prinsip demokrasi.
Husain Saidan, penanggung jawab aksi, dalam surat yang beredar menyampaikan bahwa dugaan pelanggaran ini diperparah oleh minimnya tindakan tegas dari pihak penyelenggara Pilkada, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Kami melihat adanya pembiaran terhadap praktik money politics ini, sehingga masyarakat merasa keadilan demokrasi telah dilukai,” tulis Husen dalam surat yang beredar tersebut.
Lebih lanjut, kata dia, aksi ini akan dilaksanakan di depan kantor Bawaslu Cilegon di Jalan Pangeran Jayakarta No.26, Masigit, Kecamatan Jombang.
Dalam surat aksi tersebut diklaim massa yang akan hadir sekitar 4.400 orang yang berasal dari berbagai elemen masyarakat di Cilegon dan sekitarnya.
Aksi sendiri akan berlangsung dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai.
“InshaAllah aksi besok jadi, sekitar 4 ribu orang,” tambah Husain saat dikonfirmasi Fakta Banten melalui pesan Whatsapp, Kamis (28/11/2024) malam.
Aksi yang dilakukan secara damai ini juga telah diberitahukan kepada Polres Kota Cilegon dan pihak terkait untuk memastikan ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya kegiatan.
Surat rencana aksi yang beredar tersebut adalah surat pemberitahuan aksi kepada Kapolres Kota Cilegon dari Aliansi Masyarakat Peduli Anti Money Politik dan ditandatangani Husein Saidan selaku penanggung jawab. (*/Hery)