Pemukiman Kumuh di Kelurahan Sukmajaya Diduga Dikelola oleh Keluarga Pejabat

CILEGON – Keberadaan pemukiman kumuh di jantung Kota Cilegon, tepatnya di Link. Periuk, RT 05/03, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, diakui oleh Lurah Sukmajaya, Ade Rizky.

Di lokasi lahan yang diketahui milik pengusaha di Jakarta itu, kondisinya kini banyak didirikan rumah-rumah warga serta lapak rongsokan, yang hampir semuanya merupakan bangunan liar. Bahkan diakui juga oleh lurah, bahwa hanya sedikit warga di lokasi tersebut yang memiliki KTP Kota Cilegon.

Sementara saat wartawan Fakta Banten melakukan investigasi dengan berpura-pura ingin ngontrak lahan, salah satu warga di pemukiman tersebut membenarkan bahwa hampir semua yang bermukim disana berstatus ngontrak.

Menariknya, saat ditanyakan siapa pengelola lahan tersebut, didapat informasi bahwa jika ada warga baru yang akan menetap disana harus mendapatkan izin dan membayar sejumlah uang terlebih dahulu kepada Haji Marjuki, yang menurut sumber masih keluarga dengan Lurah Sukmajaya, Ade Rizky.

“Harus ke Haji Marjuki dulu mas, iya yang mertuanya pak Lurah itu. Kalau saya sih pertahun kena Rp 1,5 juta untuk lapak ini, nggak tahu yang lainnya. Coba saja ketemu pak RT dulu, itu rumahnya,” terang salah satu warga.

Tidak cukup sampai disitu, saat Fakta Banten kembali mencoba mengorek keterangan lebih lanjut, selain Haji Marjuki ternyata ada juga salah seorang oknum aparat di lingkungan setempat yang turut meminta uang kontrakan kepada warga yang akan menyewa lahan di kawasan itu.

“Pemilik lahanya sih sebetulnya Pak Tommy Soeharto, tapi orang tahunya pemilik lahan ini Ateng orang China itu. Dikelolanya oleh Haji Marjuki mas, iya mertuanya pak Lurah. Nah kalau mas mau ngontrak disini bisa lewat saya biar murah, kalau ke Haji Marjuki langsung mahal. Kenapa ke saya murah, karena tadi saya sudah ngobrol langsung sama pemilik lahan (Tommy Suharto-red) waktu itu dia pernah kesini dan menginap di rumah saya,” ungkap RH salah satu oknum aparat di lingkungan Sukmajaya.

Ketika hendak dikonfirmasi ke Haji Marjuki di kediamannya di Link. Seneja, namun salah satu penghuni rumah mengatakan Haji Marjuki sedang tidak berada di rumah.

Dengan tidak diperhatikan dan kunjung dibenahinya kawasan kumuh yang berada di tengah kota ini oleh pemerintah setempat, disinyalir hal ini karena adanya benturan dengan kepentingan pihak tertentu yang indikasinya diduga mengarah kepada keluarga dari orang nomor satu di Kelurahan Sukmajaya? (*/Temon)

Honda