Tembus Angka 3,70 Persen, Angka Stunting Kota Cilegon Meluncur Turun

Ks ramadhan

 

CILEGON – Angka anak yang mengalami stunting di Kota Cilegon terus meluncur turun sejak dua tahun terakhir. Berdasarkan data, jumlah stunting di Kota Cilegon pada Februari 2022 mencapai 2.041 atau 9,21 persen dan Agustus 2021 menjadi 2.006 atau 7,05 persen.

Angka tersebut terus mengalami penurunan di tahun 2022, yakni pada Februari sebanyak 1.576 atau sekitar 5,40 persen dan pada Agustus berhasil masuk di angka 3,70 persen atau sebanyak 1.525 kasus.

Hal itu terungkap pada acara Rapat Zoom bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy yang diikuti Bupati/Wali Kota se-Provinsi Banten, Jumat (3/2/2023).

“Alhamdulillah, angka stunting di Kota Cilegon terus mengalami penurunan. Pada awal 2021 masih berada di 9,21 persen dan 2022 sudah 3,7 persen,” kata Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta saat menyampaikan laporan data kemiskinan dan stunting kepada Menteri PMK RI Muhadjir Effendy melalui Zoom Meeting di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon.

Meskipun demikian, Sanuji mengaku, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat agar pengentasan angka kemiskinan dan stunting bisa berjalan lebih cepat.

Sekda ramadhan

“Pemerintah Kota Cilegon memiliki sejumlah program pencegahan dan percepatan penurunan stunting diantaranya, sosialisasi tumbang, pelatihan E-PPGM (Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), pemberian MP-ASI (Makanan Pendukung-Air Susu Ibu), PMT Balita dan ibu hamil, penyediaan timbangan dan penyuluhan stunting,” akunya.

Selain itu, tambah Sanuji, Pemkot Cilegon juga melakukan program imunisasi balita, proposal food delivery 9 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), penimbangan dibulan Februari dan pemberian vitamin A.

“Ada juga program Dapur Asik (Atasi Stunting dengan Kolaborasi), pelatihan TPK (Tim Pendamping Keluarga), pelayanan KB (Keluarga Berencana), pembentukan bapak asuh anak stunting, Pembentukan TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) tingkat kelurahan, kecamatan dan kota,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri PMK RI Muhadjir Effendy memberikan apresiasi kepada Bupati/Walikota yang ada di Provinsi Banten yang telah mampu mempercepat target penurunan angka kemiskinan dan stunting.

“Hasilnya cukup menggembirakan. Saya berharap, bisa terus mempercepat target capaian, sehingga bisa menjadi model percontohan dalam penuntasan angka kemiskinan dan penanggulangan stunting,” katanya.

Dalam hal ini, Muhadjir menyarankan agar bupati/walikota bisa segera melakukan koordinasi dengan Menko PMK RI terkait kebutuhan dalam menjalankan program percepatan penanggulangan kemiskinan dan stunting. (*/Red)

Dprd