Terkait Rekrutmen Naker, DPRD Kota Cilegon Panggil PT Selago

CILEGON – Komisi II DPRD Kota Cilegon panggil PT. Selago Makmur Plantation terkait rekrutmen tenaga kerja (naker), di perusahaan pengelola CPO bahan baku minyak nabati sawit tersebut.

Dalam kesempatan itu, Disnaker Kota Cilegon mempertanyakan komitmen PT Selago terhadap korban PHK, pada bulan Juni 2020 lalu. Padahal, ada sekitar 40 tenaga kerja yang saat ini dibutuhkan perusahaan tersebut.

“Kalo laporan (akan ada rekrutmen) awalnya udah saat awal tahun, jadi sudah kita buktikan di lapaoran itu dia akan merekrut dari korban PHK di 18 Januari. Jumlah yang dibutuhkan jumlahnya 21, 20 operator, 1 driver,” kata Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Disnaker Wawan Gunawan, Senin (29/03/2021).

Wawan menjelaskan, ada juga laporan baru untuk S1 dan D3 pada 25 Februari yang lalu, sehingga Disnaker memberikan database sebanyak 500 orang.

“Untuk operator dan driver hasilnya (hasil rekrutmen) kita belum menerima, karena akan ambil dari situ katanya. Sehingga tak kita publikasi,” tuturnya.

Namun, Disnaker menerima informasi bahwa ada yang sudah bekerja. Atas hal ini, Wawan akan cek di bidang hubungan industrial (hubin).

“Nanti mana yang match dan tidak (dengan nama eks PHK). Jumlahnya hingga sekarang 41 rekrutmen,” tuturnya.

Kartini dprd serang

Namun, Wawan menegaskan secara regulasi sudah benar karena telah melakukan laporan, tapi Disnaker mempertanyakan komitmen mempekerjakan kembali eks PHK.

“Berdasarkan hasil hearing ketahuan ada yang bukan dari korban PHK mau kita sinkronisasi,” ucapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD kota Cilegon M Ibrohim Aswadi mengatakan hasil hearing DPRD mendorong agar Disnaker, melakukan proses pengwasan dalam rekruitmen yang ada diseluruh industri termasuk di PT. Selago.

“Dan bila perlu Disnaker dan perusahaan yang mengadakan proses rekruitmen, tes dan seterusnya, terus kami juga mendesak agar PT. Selago memberikan ruang sebesar-besarnya untuk memprioritaskan warga sekitar,” tutur dewan yang akrab dipanggil MIA ini.

Apalagi sekarang imbas covid-19 ini berdampak terhadap ekonomi dan pengangguran yan begitu besar dari jumlah pengangguran dari sebelumnya 9.68 persen.

“Seluruh industri perlu juga memikirkan kondisi tersebut secara bersama-sama,” tuturnya.

Sementara itu, usai hearing pihak PT. Selago Makmur Plantation enggan menanggapi pertanyaan pertanyaan wartawan. “Yang kalian tulis itu beda,” tuturnya. (*/A.Laksono)

Polda