Ungkap Al-Khairiyah Dapat Hibah Rp1,5 M, Isbat: Sayang Kalau Uang Rakyat Dihamburkan Gak Jelas

Dprd ied

 

CILEGON – Suasana politik Kota Cilegon nampak memanas selama satu pekan ke belakang ini.

Pasca diletupkannya wacana Interpelasi DPRD terhadap Pemerintahan Helldy-Sanuji, sehingga muncul beberapa isu lainnya seperti mencuatnya kabar sejumlah Anggota DPRD Kota Cilegon mempunyai kredit macet di BPRS-CM.

Kemudian sampai dihembuskannya isu lembaga Al-Khairiyah dikabarkan akan menerima dana hibah sebesar Rp 1,5 Milliar dari Pemerintah Kota Cilegon.

Bahkan draft dana hibah Pemkot Cilegon tersebut, dua hari terakhir ini tersebar di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan masyarakat.

Ketua Penasehat Persatuan Perjuangan Masyarakat Cilegon (PPMC) Isbatullah Alibasja salah satu yang membeberkan dan menyoroti Al-Khairiyah yang akan menerima dana hibah tersebut.

“La iya itu kan ada nama Al-Khairiyahnya, kalau gak ada nama Al-Khairiyah nggak dapet itu. DPD Al-Khairiyah kan tetep di bawah naungan PB Al-Khairiyah dan naungan yayasan, artinya kan sama aja. Kaya Krakatau Steel punya beberapa anak perusahaan, kaya KBS kan tetep pemegang saham mayoritasnya Krakatau Steel, gitu lah logika umumnya,” kata Isbatullah kepada Fakta Banten, Sabtu (14/1/2022).

dprd tangsel

Isbatullah turut mempertanyakan kegunaan dari hibah dengan nilai uang yang dinilainya lumayan fantastis itu.

“Ya di organisasinya untuk apa peruntukannya, di SK-nya kan jelas tuh untuk kegiatan operasional, Rp 1,5 miliar itu untuk operasional apa? Kan gak mungkin operasional DPD Al-Khairiyah doang segitu, paling berapa sih, ya pasti untuk Al-Khairiyah lah,” sindirnya.

Isbat menganggap dana hibah untuk Al-Khairiyah itu wajar selagi sesuai prosedur, tetapi dia menyesalkan karena Kota Cilegon masih banyak Ormas dan Yayasan lain yang juga butuh perhatian.

“Yayasan atau Ormas yang ada di Cilegon itu kan banyak, ada ratusan lah, misalkan ada yayasan Al-Jauhurotunnaqiyah, ada yayasan Al-Fath, yang pesantren, maksudnya tolong sih pemerintah itu bukan hanya Al-Khairiyah, tolong yang lainnya dibagi, supaya tidak ada kecemburuan,” ujarnya.

“Indikasi kedekatan Al Khairiyah dengan Helldy (Walikota Cilegon -red) kan salah satu penyebabnya, itu gak bisa ditutupi lah. Kaya Ketua Umum PB Al-Khairiyah memberikan apresiasi kepada Helldy kan artinya sikap kecendrungan politik, ya sah sah aja, itu sikap organisasi atau pribadi,” sambungnya.

Isbat mengakui, sebagai masyarakat Kota Cilegon ia berhak melakukan pengawasan terhadap dana hibah, karena itu bersumber dari uang masyarakat.

“Saya hanya membuktikan bahwa Al-Khairiyah juga dapat dana hibah lah, itu kan dana dari masyarakat ya, dari pajak dari retribusi, ya supaya masyarakat tahu, yang menerima dana hibah ini siapa aja, laporannya juga harus jelas diawasi oleh masyarakat juga, karena ini kan dana pemerintah bukan swasta,” katanya.

“Ya wajarlah saya dari masyarakat merasa terpanggil untuk mengawasi, sayang gitu kalau uang rakyat kalau dihamburkan gak jelas, kalau bermanfaat dan benar mengelolanya kan wajar aja,” pungkasnya. (*/Ihsan)

Golkat ied