Dampak Corona, Angka Kemiskinan di Banten Naik Jadi 6,63 Persen
SERANG – Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bulan September 2020, angka kemiskinan Provinsi Banten naik menjadi 6,63 persen. Hal itu mengalami peningkatan sebesar 0,71 poin dibanding periode sebelumnya pada Maret 2020 yang sebesar 5,92 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Adhi Wiriana mengatakan, bertambahnya jumlah penduduk miskin sebanyak 81,65 ribu orang, dari 775,99 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 857,64 ribu orang pada September 2020.
“Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan yang pada Maret 2020 sebesar 5,03 persen naik menjadi 5,85 persen pada September 2020. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2020 sebesar 8,18 persen naik menjadi 8,57 persen pada September 2020,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Fakta Banten, Senin (15/2/2021).
Selama periode Maret hingga September 2020 tulisnya, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 67,31ribu orang.
“(Dari 472,84 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 540,15 ribu orang pada September 2020), demikian pula di daerah perdesaan naik sebanyak 14,35 ribu orang (dari 303,14 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 317,49 ribu orang pada September 2020),” ungkapnya.
Sedangkan Adhi juga menyebut, jika pada periode Maret 2020 dan September 2020 kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin disebabkan oleh munculnya pandemi Covid-19.
Adapun jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan September 2020 di perkotaan dan di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, susu bubuk, serta kopi bubuk & kopi instan (sachet).
Sementara komoditi non makanan penyumbang terbesar Garis Kemiskinan di perkotaan dan perdesaan adalah sama yaitu biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi. (*/Faqih)