Bantuan Kemensos, Korban Kebakaran Baduy Dapat Rp25 Juta per-KK untuk Bangun Rumah Lagi

LEBAK – Pada hari pertama Ramadhan yang bertepatan dengan akhir pekan ini, Sabtu (27/5/2017), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi warga Baduy Luar yang menjadi korban kebakaran yang terjadi pada Selasa (23/5/2017) lalu.

Tiba di Pendopo Kabupaten Lebak sekitar pukul 11.00 WIB dilanjutkan perjalanan darat ke Desa Hariang Kampung Karang Combong Kecamatan Sobang yang menempuh jarak 50 km selama 2,5 jam.

Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan motor trail menuju Kampung Cipicung, Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar. Jalan berbatu, setapak dan terjal ini kelilingi jurang yang cukup dalam.

Tiba di Kampung Cipicung, dilanjutkan berjalan kaki menuju lokasi kebakaran yakni Kampung Cisaban II. Setelah menempuh jalan setapak berbatu dengan kemiringan 45 derajat selama 30 menit, Mensos bersama Bupati Lebak tiba di lahan kebakaran.

“Medan menuju lokasi memang cukup berat, tapi begitu sampai di wilayah pemukiman warga semua rasa lelah langsung sirna. Saya melihat tenda-tenda telah berdiri rapi, anak-anak warga berdatangan dengan hangat menyapa,” tutur Khofifah.

Mensos juga memuji semangat kegotong-royongan warga setempat. Dalam waktu dua hari sebanyak 84 tenda hunian sementara dari Kementerian Sosial telah berdiri dan seluruhnya dilakukan oleh warga dibantu taruna siaga bencana.

“Biasanya mendirikan tenda dilakukan TAGANA (Taruna Siaga Bencana) dari Dinas Sosial setempat dibantu warga. Namun kali ini tenda terpasang rapi oleh warga, TAGANA hanya membantu dan dalam waktu yang sangat singkat. Tentu ini karena kerjasama dan gotong-royong yang sangat baik yang terbangun pada Suku Baduy,” tutur Mensos.

Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Arman mengungkapkan kebakaran terjadi di wilayah RT 2 RW 06 pada Selasa malam, 23 Mei 2017 pukul 19.30 WIB.

“Diduga api berasal dari tungku rumah warga. Api membesar dan menjalar dengan cepat ke seluruh pemukiman warga,” papar Arman.

Upaya pemadaman, lanjutnya, dilakukan oleh warga dengan menggunakan air yang jumlahnya terbatas. Air diambil dari mata air yang kecil sehingga tidak mampu memadamkan api.

“Api terus melahap rumah warga dan lumbung padi sehingga mereka tidak memiliki cadangan beras,” katanya.

Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos, Harry Hikmat mengungkapkan bantuan sosial untuk warga Baduy korban kebakaran terdiri dari dana Bahan Bangunan Rumah untuk 84 rumah masing-masing mendapat Rp25.000.000.

Jaminan Hidup (Jadup) untuk sebanyak 365 jiwa masing-masing Rp900.000. Bantuan lainnya berupa 3 ton beras, 180 lembar selimut, 90 lembar matras, 100 terpal, 20 seragam sekolah.

“Total bansos korban kebakaran di Baduy Luar adalah Rp 3.210.025.000,” kata Harry.

Mensos berpesan bantuan pemerintah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan terus menjaga kearifan lokal sehingga semuanya bisa dilakukan secara gotong-royong.

“Inisiatifnya luar biasa dan patut dicontoh. Dari anak-anak, remaja, orang dewasa, semua membantu membawa bantuan sampai ke pemukiman mereka dan mereka tidak ada yang berebut bantuan. Semua dibagi dengan baik dan tertib,” katanya. (*)

Redaksi.

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien