Barak Sebut Banyak Kejanggalan dalam Program PKH di Lebak

Dprd

LEBAK – Barisan Aktifis Aspirasi Lebak (Barak) menemukan kejanggalan dalam realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) yang terjadi di Desa Tambak Baya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.

Menurut Yudistira, pentolan Barisan Aktifis Aspirasi Lebak (Barak), salah satu kejanggalan yang dirasakan adalah adanya dugaan main mata antara pendamping PKH dan pihak ketiga. Karena, pihak pedamping PKH membuat Koperasi dengan cara berjualan sembilan bahan poko (Sembako) untuk dijual kepada seluruh keluarga penerima manfaat (KPM).

Uniknya lagi lanjutnya, uang santunan program PKH yang telah diterima KPM, diserahkan kembali kepada pendamping ke koperasi dan ditukar dengan Sembako, semisal Telur, Terigu dan Minyak. Tentu saja kata Yudistira, hal tersebut sangat bertentangan dengan aturan, karena seharusnya penerima manfaat membelanjakan sendiri bahan-bahan pokok yang dibutuhkannya.

Dede pcm hut

“Ini ada apa? Masa uang yang telah diterima penerima disetorkan kembali dan ditukar dengan Sembako di Koperasi,” kata Yudistira kepada Wartawan, Kamis (16/4/2020).

Terpisah, Albert, kepala desa Tambak Baya kepada wartawan mengaku banyak mendapatkan pengaduan dari warga soal uang bantuan PKH yang ditarik kembali dan ditukar dengan Sembako.

Sankyu rsud mtq

“Sampai saat ini saya sebagai kepala desa Tambak Baya tidak punya data By Name By Adress untuk program PKH. Banyak sih masyarakat yang mengadukan permasalahan ini kepada saya,” pungkasnya. (*Lbk/1)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien