Jalan Cikotok-Cimaja Tertutup Lumpur, Warga Keluhkan Dampak Proyek Pembangunan
LEBAK – Pengguna jalan di ruas Cikotok-Cimaja, tepatnya di Kilometer 12, Desa Neglasari, Kecamatan Cibeber, mengeluhkan genangan lumpur yang menutupi badan jalan.
Kondisi ini diduga disebabkan oleh aktivitas pengangkutan tanah yang tidak mematuhi standar keselamatan lingkungan.
Menurut informasi yang dihimpun, lumpur sepanjang sekitar 300 meter menutupi jalan Provinsi milik Banten.
Genangan lumpur tersebut diakibatkan oleh tanah dari galian di area pembangunan lapangan yang tidak dikelola dengan baik.
Aktivitas truk pengangkut tanah tanpa penutup belakang semakin memperburuk kondisi, dengan tanah yang jatuh dan berserakan di sepanjang jalan.
Warga mengeluhkan bahwa kondisi jalan sudah tertutup lumpur hampir satu bulan.
Sukarman, seorang relawan BPBD Lebak dari Kecamatan Cibeber menyebutkan, bahwa empat truk besar sering melintas tanpa penutup, sehingga tanah yang diangkut jatuh ke jalan.
“Kami menerima laporan terkait longsoran yang menyebabkan lumpur menutupi jalan provinsi di Km 12 Cikotok-Cimaja. Laporan ini sudah kami teruskan ke pihak PUPR Banten untuk segera ditindaklanjuti,” ujar Sukarman kepada Fakta Banten, Kamis (9/1/2025).
Sementara itu, Firman Zuliansyah, Kepala Seksi Jalan dan Jembatan PJJ UPT PUPR Banten, menjelaskan bahwa masalah ini disebabkan oleh proyek pembangunan lapangan yang dilakukan oleh Kepala Desa Neglasari, Jaro Tating.
Proyek tersebut melibatkan dua alat berat excavator dan dua truk tronton yang mengangkut tanah hasil galian.
“Penggalian ini menyebabkan tumpukan tanah yang kemudian terbawa hingga ke jalan provinsi. Aktivitas ini sudah berlangsung hampir satu bulan dan berdampak buruk pada jalan sepanjang 200 meter,” ungkap Firman.
Firman memastikan pihaknya telah memberikan teguran kepada pengelola proyek untuk segera menangani masalah ini.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk membersihkan lumpur dan memastikan aktivitas penggalian tidak lagi mengganggu pengguna jalan,” tegasnya.
Ia meminta agar pihak perusahaan untuk segera mengambil langkah konkret agar jalan kembali dapat digunakan dengan aman oleh masyarakat.
“Mengingat genangan lumpur ini dapat membahayakan pengendara, terutama saat musim hujan,” tutupnya. (*/Sahrul).
