Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.071 Triliun per Juli 2020
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia naik dari US$408,6 miliar pada Juni 2020 menjadi sekitar US$409,7 miliar per Juli 2020. Jumlah utang itu mencapai Rp6.071 triliun (kurs Rp14.820 per 15 September 2020).
Utang terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$201,8 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$207,9 miliar. Total ULN ini meningkat 4,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Namun, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan pertumbuhan ULN pada Juli ini melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat meningkat 5,1 persen (yoy).
“Perkembangan ini didorong oleh menurunnya pertumbuhan ULN swasta di tengah pertumbuhan ULN pemerintah yang relatif stabil,” imbuh Onny dalam keterangan resmi, Selasa (15/9/2020).
Ia merinci utang pemerintah sebesar US$199 miliar atau tumbuh 2,3 persen per Juli. Peningkatan utang karena penarikan sebagian komitmen lembaga multilateral dan penerbitan samurai bonds untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, termasuk guna menangani pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Sementara, utang swasta meningkat 6,1 persen yang didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, termasuk sektor pertambangan dan penggalian dan industri pengolahan.
Kenaikan utang membuat rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ikut naik menjadi 38,2 persen dibandingkan Juni 2020 yang sebesar 37,4 persen. Namun, ULN disebut tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan porsi 89,1 persen dari total ULN.
“Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” kata Onny.
Peran ULN, ia menambahkan juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian. (*/CNN)