SPMB dan Lemparan Jumroh Sang Gubernur

 

Oleh: M. Nawa Said Dimyati (Cak Nawa)

LEMPAR JUMROH adalah salah satu rangkaian dalam ibadah haji, dimana jamaah melemparkan batu kerikil ke tiga tiang yang menjadi simbol bisikan syaitan, baik itu jumroh ula, wustha dan aqobah.

Namun apabila kita renungkan lebih dalam lagi, yang kita lemparkan bukan sekedar batu kerikil, tapi perilaku khianat, dusta, dan lainnya.

Melempar jumroh adalah simbol peperangan yang terjadi dalam diri kita sendiri, peperangan untuk menundukan nafsu – jihadun nafs.

SPMB (dulu PPDB) di Provinsi Banten, dari masa ke masa selalu diwarnai dengan intervensi. Sudah menjadi rahasia umum dalam setiap SPMB selalu ada intervensi baik itu oleh eksekutif, legislatif dan yudikatif, bahkan Ormas dan NGO.

Intervensi tersebut tidak selalu bermakna adanya jual beli bangku, tapi lebih pada untuk mendapatkan akses pendidikan yang murah bahkan gratis.

Namun, praktek tersebut berdampak negatif, proses belajar mengajar tidak ideal karena rombongan belajarnya membengkak.

Andra Soni sejak dinyatakan menang dalam Pilkada Banten 2024, dalam setiap kunjungannya selalu menyampaikan pesan ke depan masyarakat bahwa tidak harus berupaya masuk sekolah negeri, karena sekolah swasta juga akan digratiskan.

Visi Banten Maju, Adil Merata dan tidak Korupsi akan dimulai dengan melakukan reformasi di bidang pendidikan.

Dan janji Itu dilaksanakan olehnya ketika menjadi Gubernur Banten.

Di tengah tekanan dari berbagai pihak, baik itu relasi kerja, parpol pengusung, timses, ormas dan NGO, Gubernur Banten tetap konsisten dengan janjinya.

Lemparan jumroh sang gubernur terbilang sukses dalam SPMB Banten 2025 ini, semoga program sekolah gratis untuk SMA swasta bisa segera diwujudkan. ***

Penulis adalah Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Tangerang, mantan Wakil Ketua DPRD Banten.

Honda Promo
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien