Terpaksa, Kepsek SDN Citeurep 6 Gunakan Ruang Kelas Yang Nyaris Ambruk

Dprd

PANDEGLANG – Pihak SDN Citeurep 6, Desa Citeurep, Kecamatan Panimbang akhirnya terpaksa gunakan lagi dua ruang kelas yang nyaris ambruk akibat terkena dampak gempa bumi yang terjadi beberapa bulan lalu. Soalnya, janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang yang akan melakukan perbaikan Gedung sekolah tersebut tak kunjung realisasi.

Sebelumnya, pihak sekolah telah mengosongkan dua ruang kelas SDN tersebut sesuai intruksi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, pacsa tragedi gempa bumi tersebut, karena bangunan telah mengalami kerusakan dan nyaris ambruk.

Kepsek SDN Citeurep 6, Dedeh Mardiah mengatakan, sekarang ini dua ruang kelas di sekolahnya yang sempat dikosongkan beberapa waktu telah digunakan lagi. Meskipun kondisinya rusak parah, akan tetapi karena kebutuhan, maka secara terpaksa dua ruang kelas tersebut digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Pasca terkena dampak gempa bumi dulu, pihak BPBD Pandeglang menyarankan dua ruang kelas itu dikosongkan, karena memang kondisi bangunan nyaris ambruk. Akan tetapi, karena janji pemerintah yang akan melakukan perbaikan tak kunjung ada, akhirnya secara terpaksa kami gunakan lagi, soalnya kami tidak punya RK lagi untuk kegiatan try out,” ungkapnya.

Kata Kepsek, kondisi bangunan sekolahnya yang rusak itu memang sudah ditinjau langsung oleh pihak pemerintah, baik dari BPBD maupun oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbu) Pandeglang, bahkan Pemkab juga berjanji akan melakukan perbaikan terhadap dua ruang kelas sekolahnya yang rusak itu.

Sankyu rsud mtq

“Sebentar lagi mau menjelang Ujian Nasional (UN) dan sekarang kami juga mau menyelenggarakan try out. Makanya meskipun beresiko, dua ruang kelas yang sempat dikosongkan itu telah kami gunakan lagi,” katanya

Dede pcm hut

Pihaknya juga sangat berharap, kalau pemerintah segera merealisasikan janjinya untuk melakukan perbaikan dua ruang kelas yang rusak tersebut. Soalnya jika tidak segera ditangani, hawatir akan runtuh dan memakan korban.

“Kalau usulan sering kami lakukan, bahkan pada saat Kungker Bupati Pandeglang ke Kecamatan Panimbang dulu, kami sampaikan bahwa agar segera ada penanganan terhadap sekolah kami yang rusak itu. Namun hingga saat ini belum pernah ada tanggapan apappun,” tuturnya

Terpisah, Ketua komisi IV DPRD Pandeglang, E Supriadi meminta agar pemerintah segera menepati janjinya yang akan melakukan perbaikan terhada bangunan sekolah tersebut. Soalnya kerusakan yang dialami bangunan sekolah itu akibat bencana alam, jadi tidak mesti nunggu program pembangunan saja. Sebab untuk kebencanaan itu ada Dana Tak Terduga (TT), oleh sebab itu pihaknya berharap pemerintah segera mengalokasikan dana TT itu ke SDN Citeurep 6 tersebut.

“Untuk kebencanaan kan ada dana TT, jadi saya minta segera alokasikan untuk perbaikan SDN Citeurep 6 itu. Soalnya pihak sekolah sangat membutuhkannya,” ujarnya

Anggota DPRD dari Fraksi PPP itu juga mengaku, pembangunan sarana pendidikan itu harus diprioritaskan oleh pemerintah, demi kemajuan dunia pendidikan di Pandeglang. Jika sarana bangunannya saja tidak layak guna, bagai mana pendidikan bisa maju. Makanya sekali lagi ia tegaskan agar bangunan sekolah yang rusak akibat bencana alam itu secepatnya ditangani oleh Pemkab Pandeglang.

“Intinya saya minta pemerintah segera alokasikan bantuan perbaikan Gdeung SDN Citeurep 6 itu. Karena sebentar lagi pihak sekolah akan menyelenggarakan UN,” tegasnya. (Achuy/Riel)

Dprd dinkes kpni hut
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien