Puskesmas Labuan Utamakan Pelayanan Kesehatan Terhadap Masyarakat

Hut bhayangkara

 

PANDEGLANG – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang-Banten, mengutamakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

“Sebagai pelayan masyarakat kita perlu mengutamakan pelayanan publik, karena bagaimana juga tenaga kesehatan sudah menjadi tugas serta fungsinya,” kata Kepala Puskesmas Labuan Sri Rejeki, Senin, (27/5/2024).

Lanjut Kapus Labuan menyatakan bahwa pelayanan Puskesmas Labuan disesuaikan dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP), selama 24 jam seperti rawat jalan dan rawat inap, bahwa untuk tenaga kesehatan untuk selalu mengutamakan pelayanan terhadap masyarakat.

“Bahwa untuk pelayanan di Puskesmas Labuan kita sudah siapkan nakes, mulai dari bidan, perawat dan dokter, kalau ada pasien yang menggunakan BPJS, SKTM tentu kami layani, jika untuk umum itu bisa disesuaikan dengan peraturan daerah Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya

Selain itu, ia menyampaikan, terhadap seluruh lapisan masyarakat di wilayah Labuan untuk berperan aktif mengeliminasi penyakit terduga Tuberkulosis (TBC), oleh karena itu, pihaknya berupaya dalam penanggulangan TBC sangat penting pada bidang kesehatan.

“Upaya yang dilakukan diantaranya penyuluhan tentang penyakit TBC, cara penularan, langkah-langkah pencegahan, dan memfasilitasi pemeriksaan dan deteksi dini TBC, kepada masyarakat yang ada di sembilan Desa di wilayah Kecamatan Labuan,” terangnya.

Tidak hanya itu, Puskesmas Labuan melakukan koordinasi dengan pihak pemerintahan desa untuk dapat bekerjasama dengan Puskesmas dalam menyediakan layanan pemeriksaan secara berkala, agar dapat membantu deteksi dini kasus TBC di tingkat desa,

Loading...

“Keterlibatan semua kalangan itu sangat penting, terutama masyarakat dan pemerintahan desa secara aktif, akan mampu meningkatkan upaya penanggulangan TBC secara terintegrasi dan lebih efektif,” terangnya.

Sementara itu, Dokter Akbar Mulki Spesialis Umum dari pihak Puskesmas Labuan menyampaikan, untuk pelayanan pasien gejala TBC, itu perlu dilakukan penanganan khusus seperti dilakukan pemeriksaan pada dahak dengan cara diskrining.

“Jika ada masyarakat yang memiliki gejala batuk selama dua minggu itu perlu di cek kesehatannya dengan cara di skrining pada dahak, apa bila pasien tersebut hasil skrining dinyatakan positif langsung dilakukan program TBC selama enam bulan untuk dilakukan penanganan,” ungkapnya.

Menurutnya, khusus untuk inovasi program TBC punya program Serbu Dahak Debu (Serdadu) program ini cakupan untuk penyakit TBC, karena penyakit TBC itu penyakit yang menular. Oleh sebab itu, jika ditemukan pasien yang mengalami gejala TBC untuk segera dilakukan penanganan

“Kila lakukan pemeriksaan pada dahak pasien dengan di skrining, jika yang memiliki gejala penyakit TBC kita langsung lakukan penanganan cepat pengobatan agar bisa sembuh kembali,” tuturnya.

Oleh sebab itu, jika yang memiliki gejala penyakit TBC itu harus segera ditangani, agar penyakit tersebut tidak menular, bahkan untuk biaya penangananya itu digratiskan, mulai dari awal pemeriksaan dilakukanya skrining sampai dinyatakan kembali pulih dikarenakan Puskesmas Labuan ada program enam bulan untuk pasien terduga kasus TBC.

“Pada program TBC ditargetkan penanganan selama enam bulan, memang kita sedang menangani pasien yang terkena penyakit TBC, mudah-mudah pasien tersebut cepat pulih kembali,” katanya.

Para pasien kasus TBC sedang dilakukan penanganan, ada yang sudah sembuh bahkan ada yang sedang menjalani pengobatan secara medis.

“Rata-rata pasien TBC ikut program penanganan selama enam bulan, namun sebelum enam bulan, pasien dalam mengikuti perawatan secara medis banyak yang sudah sembuh dan sudah bisa kembali pulang,” paparnya. (*/Riel)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien