Gamsut Desak BBWSC3 Tidak Menutup Saluran Irigasi Pamarayan Barat

SERANG – Terkait akan adanya penutupan saluran irigasi Pamarayan Barat yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC-3) selama 3 bulan kedepan, Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) menganggap telah merugikan masyarakat. Selasa, (30/7/2019).

Diketahui, kebijakan tersebut terhitung mulai dari bulan Juli, itu dilakukan terkait adanya proyek normalisasi saluran irigasi Pamarayan Barat. Dari hal tersebut, berdampak kekeringan lahan pertanian di sejumlah wilayah di Kabupaten Serang karena memasuki musim kemarau.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) Imron Nawawi menjelaskan bahwa penutupan saluran irigasi Pamarayan Barat terjadi karena adanya miskomunikasi antara BBWSC3 dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Banten, khususnya di Kabupaten Serang.

“Kita menduga ini dikarenakan mereka sering melupakan aspek kepentingan masyarakat umum dibanding dengan proyek-proyek pembangunan yang ada, sehingga terjadi hal yang sangat merugikan masyarakat,” ujarnya saat dihubungi Faktabanten.

Imron menilai proyek normalisasi dan menutup saluran irigasi yang dilakukan BBWSC3 telah menghentikan distribusi air bersih, sehingga air dibutuhkan oleh masyarakat khususnya petani sangat terbatas.

“Selain daripada itu saluran PDAM Kabupaten Serang juga terkena dampaknya sehingga menyetop suplay air bersih kepada masyarakat untuk kebutuhan sehari-harinya,” kata Imron.

Gamsut menuntut kepada BBWSC3 untuk membuka saluran irigasi kembali, ini dilakukan karena lahan pertanian masyarakat yang sedang memasuki musim kemarau.

“Jika tidak kami pastikan kami akan menggruduk ke kantor BBWSC3 untuk bersikap bijak dalam mengambil keputusan,” tandasnya. (*/Qih)

Honda