SERANG – Calon Presiden Nomor Urut 01 Anies Baswedan kembali mendatangi Provinsi Banten, dan kali ini menggelar kampanye temu rakyat di Kabupaten Serang, Selasa (30/1/2024).
Kampanye Anies di Banten kali ini bertemu dengan pejuang lingkungan, para santri dan ulama pimpinan pondok pesantren di Kampung Batu Ceper, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang.
Salah satu pemandangan menggelitik pada kampanye Anies kali ini, yaitu tampilnya Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Demokrat di atas panggung kampanye bersama Capres Anies Baswedan.
Caleg Partai Demokrat tersebut adalah Udin Saparudin, yang dikenal sebagai tokoh aktivis dari Palka (Palima – Cinangka).
Pria yang akrab disapa Haji Udin itu diketahui merupakan Caleg untuk DPRD Provinsi Banten di Dapil Kabupaten Serang B atau wilayah Barat. Haji Udin tercatat di nomor urut 2.
Dari pantauan, Haji Udin terlihat aktif mengawal kedatangan Anies bahkan tampil di atas panggung kampanye.
Bahkan menurut Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, di atas panggung Anies disambut oleh dirinya yang menyelendangkan sorban hijau khas ulama, sementara Udin Saparudin memakaikan peci hitam khas Banten kepada Capres Anies.
Meski Caleg tetap partai berlambang Bintang Mercy, Haji Udin juga diketahui merupakan Ketua Presidium Relawan DPW Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) Provinsi Banten.
Singgung Geotermal
Dalam orasi kampanyenya, Anies menyinggung proyek geotermal di kawasan hutan lindung gunung Praksak, Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Banten.
Proyek tersebut selama ini ditolak oleh warga setempat, lantaran pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) atau geotermal itu dikhawatirkan mengancam lingkungan, hingga berdampak pada perubahan fungsi lahan pertanian yang menjadi sektor utama ekonomi masyarakat setempat.
Capres nomor urut 01 itu, mengatakan, pembangunan harus memberikan keseimbangan terhadap lingkungan sendiri.
Menurutnya pembangunan pembangkit listrik dari geotermal bukan pertama kali dunia, tetapi sudah dibangun di beberapa tempat, namun tetap memperhatikan lingkungan.
“Banyak tempat banyak yang membangun, memperhatikan lingkungan,” kata Anies.
Mantan Gubernur DKI menuturkan, ada beberapa faktor proyek seperti hal itu tidak memperhatikan lingkungan, diantaranya, karena malas mengeluarkan ongkos dan ingin jalan pintas.
“Kenapa sering kali soal lingkungan tidak diperhatikan, karena tidak mau mengeluarkan ongkosnya dan tidak mau repot waktunya, padahal tidak bisa,”ujar Anies.
Bahkan kata dia, kegiatan ekonomi yang dilakukan saat ini hanya mengedepankan profit, tanpa memperhatikan lingkungan. Padahal untuk keberlangsungan dan keselarasan pembangunan tersebut harus mengedepankan keberlangsungan kehidupan masyarakat dan aspek lingkungan.
“Sekarang kegiatan ekonomi tidak bisa lagi satu P, yaitu, profit. Sekarang 3, profit, planet, ketiga people, jadi kalau masih ada usaha dengan satu P, itu Kuno. Kedepan 3 P, supaya semuanya selaras. Usahanya maju, masyarakat dapat keuntungan, planet, lingkungan terawat,” tegas Anies.
Sebelum berkampanye di depan ribuan massa, diketahui Anies Baswedan mendapatkan cindra mata berupa golok Ciomas dari salah satu tokoh setempat.
Anies mengatakan, dia diberikan cindera mata berupa golok yang memiliki nilai sejarah bagi masyarakat Banten sebagai simbol kepercayaan terhadap dirinya.
“Tadi saya menerima golok yang menyebut salah satu keunikan, khas yang beliau simpan yang dipakai selama ini, lalu diberikan sebagai simbol kepercayaan. Saya bilang terimakasih atas kepercayaan yang diberikan, kami akan jalankan sebaik-baiknya,” tandasnya. (*/Rijal)