Dapil Lebak Pandeglang, PSI Akui Kesulitan Dapat Bacaleg Perempuan

SERANG – Sebagai upaya mempersiapkan calon-calon yang kompeten dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Banten pun melakukan beberapa tahapan dalam menjaring caleg-caleg yang akan diusungnya.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPW PSI Banten, Budi Hartono yang mengatakan, bahwa sampai saat ini pihaknya sudah menerima sebanyak 213 orang pendaftar bacaleg untuk di tingkat Kabupaten/Kota dan 37 orang pendaftar untuk ditingkat Provinsi.

“Saat ini kita masih proses seleksi. Dan sekarang sedang dilakukan tes wawancara untuk bacaleg di tingkat kabupaten/kota. Khususnya untuk Dapil Serang, Cilegon, Lebak dan Pandeglang tes-nya dilakukan di DPW,” ucapnya kepada faktabanten.co.id saat ditemui di Sekretariat DPW PSI, Jumat (4/5/2018).

Dikatakan Budi, dalam tes wawancara kepada para bacaleg tersebut, pihaknya lebih mengedepankan visi misi dari calon yang ada, disamping bagaimana para calon bisa melawan korupsi dan melawan intoleransi serta mampu memberikan ide-ide kreatif dan paham akan permasalahan di dapil masing-masing.

“Dari total yang mendaftar itu bermacam-macam latar belakang, ada yang fresh graduate, ada juga yang sudah punya pengalaman dalam politik praktis,” katanya.

“Tapi kita nggak melihat itu, yang kita harapkan calon itu sesuai dengan visi misi partai tentang bagaimana mereka bisa melawan korupsi dan melawan intoleransi,” imbuhnya.

Ia pun sempat menyampaikan dari total keseluruhan pendaftar, pihaknya masih kekurangan untuk keterwakilan perempuan, khususnya untuk dapil Pandeglang dan Lebak.

“Pandeglang dan Lebak yang memang agak kesulitan untuk sosialisasi di sana, jadi masih kekurangan dalam keterwakilan perempuan itu,” ujarnya.

Ditekankan oleh Ketua DPW PSI Banten, bahwa saat ini pihaknya memberikan inovasi baru yang ditawarkan kepada masyarakat dimana masyarakat bisa ikut melakukan monitoring langsung kepada caleg-caleg PSI yang sudah duduk di parlemen dengan sebuah aplikasi “TemanPSI”.

“Ini cara baru, kita menghimpun donasi berupa kartu SAKTI. Kartu itu punya akses khusus ke website kami untuk memonitor kinerja caleg-caleg kami nanti,” terangnya.

“Jadi masyarakat bisa lihat apakah kebijakannya sesuai dengan aspirasi masyarakat yang inginkan atau tidak. Kalau tidak, masyarakat bisa langsung memberikan saran dan kritik. Nanti apabila di akumulasi dari kritik itu besar, tidak menutup kemungkinan caleg itu bisa di PAW-kan,” lanjutnya.

Disinggung terkait isu toleransi di Banten, Budi Hartono pun memberikan pandangannya dan menyampaikan bahwa kasus Intoleransi di Banten yang tidak begitu massive dan meminta kepada masyarakat untuk ikut menjaga solidaritas dan toleransi antar umat beragama.

“Kasus Intoleransi di Banten sebetulnya tidak begitu massive meski pernah terjadi di Cikeusik, tapi sekarang kan sudah teratasi. Yang terpenting kita bisa menjaga bagaimana kita memperkokoh solidaritas itu sendiri, menjaga toleransi antar umat beragama,” tandasnya. (*/Ndol)

Honda